“Untuk mencapai NKV kelas 1, minimal investasi Rp 3,5 miliar harus digelontorkan. Kami akan mengevaluasi progres setiap tahun agar sesuai kontrak,” tegasnya.
Selain aspek ekonomi, ungkap Ismu, ada keuntungan lain dari sistem KSP ini. Yakni, manfaat sosial bagi warga sekitar karena akan menyerap tenaga kerja lokal. Bahkan, saat ini tenaga kerja lokal sudah mulai terserap, termasuk ibu-ibu dari Limbangan Wetan.
“CV Agung Freshindo menargetkan RPU mulai beroperasi akhir tahun ini dengan sistem jasa pemotongan modern. Mereka bakal membuka lapangan kerja baru. Kami dorong agar tenaga kerja berasal dari warga sekitar. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya menikmati hasilnya, tetapi juga terlibat langsung dalam prosesnya,” paparnya.
Ismu menambahkan, pihaknya terima kasih kepada para pegiat sosial yang ikut mendampingi proses pembangunan. Ia berharap keberadaan RPU dapat memperkuat tata kelola sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Brebes. (**)


