Tegal  

DPPKBP2PA Siapkan Mental Anak Kota Tegal untuk Indonesia Emas 2045

TEGAL, smpantura – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP2PA) Kota Tegal, fokus menyiapkan mental anak-anak sebagai generasi penerus dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Kepala DPPKBP2PA Kota Tegal, Rofiqoh, Rabu (3/7) mengatakan, anak-anak merupakan generasi penerus yang perlu didukung dan dilindungi dengan segenap upaya. Kesehatan mental anak, berperan vital dalam membentuk karakter dan potensi mereka.

Tantangan yang dihadapi saat ini, tidak sedikit anak-anak di Kota Tegal, yang kurang percaya diri dalam menyampaikan gagasan di berbagai forum, termasuk perencanaan pembangunan Kota Tegal.

“Kami menggagas Tim Gerakan Pembedayaan Forum Anak Tegal Bahari (Gardan Fantri) yang terdiri dari beberapa OPD, psikolog dan guru BK maupun agama. Mereka akan memberikan pendampingan, agar anak-anak bisa tampil all out dalam setiap forum, khususnya terkait pembangunan di Kota Tegal,” tutur Rofiqoh, disela kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pengisian form Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) di Ruang Tubektomi, Kantor DPPKBP2PA setempat.

Bahkan, tim tersebut mendapat dukungan dari Pj Wali Kota Tegal, Dadang Somantri, melalui Surat Edaran Nomor 400.2.4/ 001 tentang Pemberdayaan Kesehatan Mental Anak oleh Tim Gardan Fantri dan Sekda Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono, yang memberikan surat keputusan (SK).

Tim Gardan Fantri, nantinya akan mengoreksi form SDQ yang telah diisi anak-anak dari Forum Fantri, dengan usia 11-18 tahun (SMP dan SMA) dan memberi pendampingan bagi anak-anak yang memiliki hasil border line.

BACA JUGA :  Warga Panggung Kota Tegal, Digelontor 10.000 Liter Air Bersih

“Sebagai orang tua, pendidik dan pemangku kepentingan, kita bertanggung jawab untuk memahami dan mendukung kesehatan mental anak. Dengan begitu, mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik, berinvestasi dalam menyongsong masa depan yang lebih baik,” jelasnya.

Psikolog Klinis RSUD Kardinah Kota Tegal, Anna Dani Andrianti mengemukakan, kesehatan mental yang dibidik DPPKBP2PA dianggap penting untuk membangun SDM berkualitas dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Menurut Anna, mengukur dan mendeteksi gangguan mental pada anak, perlu dilakukan sedini mungkin, sehingga ketika ditemukan gangguan mental dapat diberikan pengobatan dan pemulihan.

“Pendampingan guru BK dan Agama di sekolah, penting untuk kesehatan mental anak didik. Tidak hanya akademik yang didapat, tetapi dengan pendampingan ini diharapkan bisa membentuk attitide atau kepribadian peserta didik,” tegasnya.

Guru BK MTs Negeri Kota Tegal, Yusnita menyambut baik dan menyebut bahwa program Gardan Fantri, sangat tepat digaungkan saat ini. Sebab, pendampingan individu kepada anak-anak dapat membuat anak semakin percaya diri dan mau tampil berani menyampaikan ide atau gagasan. (T03_Red)

error: