Lebih lanjut dia mengatakan, fraksinya tidak hanya menilai besarnya belanja daerah, tetapi lebih penting dari itu adalah kualitas dari belanja tersebut. Sebab, fraksinya mendapati masih terdapat gap yang cukup besar antara belanja yang dilaporkan dan dampak nyata yang dirasakan masyarakat. Misalnya di anggaran pendidikan, kesehatan dan infrastruktur, tetap dialokasikan dalam porsi besar. Namun aduan maayarakat terhadap layanan dasar seperti rusaknya fasilitas sekolah, antran di puskesam atau jalan desa yang tak kunjung diperbaiki masih kerap muncul.
“Kami mendorong Pemkab Brebes benar benar menfokuskan diri pada efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran,” pungkasnya. (**)