Termasuk fasilitas beasiswa dan program afirmatif lainnya, untuk meringankan biaya pendidikan.
Selain itu, menekan biaya perkuliahan di perguruan tinggi, yang semakin ke sini rasa-rasanya semakin mahal. Hal itu merupakan, PR dunia pendidikan di tanah air.
Di sisi internal, kelembagaan perguruan tinggi perlu adanya peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran.
Tidak saja dalam hal penyediaan gedung perkuliahan, yang representatif dan memadai, ataupun gedung perpustakaan, serta literasi untuk meningkatkan kualitas akademik mahasiswanya, tapi juga kemampuannya dalam mencetak lulusannya, sebagai intelektualitas muda dan juga generasi pembelajar yang unggul serta berakhlakul karimah.
“Saya memandang, sudah bukan masanya lagi, perguruan tinggi ini menjadi pengikut, tetapi pencipta masa depan. Pendidikan di era digital society 5.0, tak sekadar bertumpu pada kecerdasan otak, tapi juga bagaimana menyiapkan sumber daya lulusannya, yang mampu bersaing dengan mesin yang semakin canggih,” ujarnya.
Rektor IBN Tegal, Dr Saefudin menuturkan, program kedepan prinsipnya progress dan adaptif di tiga darma. Artinya, IBN tidak hanya mengembangkan di lokal, tapi Nasional bahkan Internasional.
Daya jelajah IBN, harus auto the book, tapi tidak meninggalkan lokal. IBN memiliki SDM luar biasa, hanya tinggal mengembangkan,dan memaksimalkan.
“Intinya, tinggal manageril saja,” ucapnya.
Dijelaskan, mahasiswa IBN Tegal, tak hanya dari lokal Kabupaten Tegal, tapi luar daerah, bahkan luar Jawa.
Dalam waktu dekat, IBN juga akan kedatangan calon mahasiswa dari Yaman.
Sejauh ini, program studi yang banyak diminati yakni, Pendidikan Agama Islam (PAI). Kedepan, IBN akan mengembangkan program studi, Ekonomi Syariah dan Tafsir.


