Driver Ojol Sampaikan Keluhan Pajak hingga Perlindungan Perempuan ke Gubernur Ahmad Luthfi

SEMARANG, smpantura – Sarasehan Mitra Ojek Online (Ojol) dan Angkutan Sewa Khusus (ASK) di GOR Jatidiri, Semarang, Jumat, 12 September 2025, menjadi wadah para pengemudi menyuarakan aspirasi mereka langsung kepada Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi. Berbagai isu disampaikan, mulai dari pajak kendaraan, regulasi, kesejahteraan, hingga perlindungan bagi pengemudi perempuan.

Sejumlah perwakilan ojol dari berbagai daerah menyuarakan keluhan mereka, mulai dari pajak kendaraan, regulasi, kesejahteraan, hingga perlindungan bagi pengemudi perempuan.

“Motor saya semakin tua justru opsennya naik. Dulu Rp 151 ribu sekarang Rp 225 ribu, padahal motor tahun 2013. Ini saya wadhul kepada Bapak,” kata salah satu pengemudi.

Perwakilan dari Solo Raya ini meminta regulasi lebih tegas. “Segera terbitkan Pergub soal ojol, dan berikan sanksi tegas untuk yang melanggar aturan,” ujarnya.

BACA JUGA :  Ditreskrimsus Polda Jateng Ungkap Kasus TPPU di Kudus, Pontensi Kerugian Rp 267 M

Sementara itu, perwakilan Maxim Semarang menyoroti syarat yang memberatkan dalam kepemilikan ASK dan Kartu Identitas Sewa Khusus (KISP).

“Kami sudah bikin ASK dengan susah payah, tapi dari 130 anggota baru 3 yang lolos. Mohon ada kebijakan untuk memperpanjang usia kendaraan,” ungkapnya.

Isu perlindungan sosial juga mencuat. Seorang pengemudi menyinggung soal Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang tak pernah diterima pengemudi ojol. “Kalau UMK bisa dapat BSU, driver ojol tidak pernah dapat,” katanya.

Perwakilan dari Banyumas Raya menegaskan perlunya pengawasan terhadap aplikator. Menurutnya, Gubernur bisa mengeluarkan peraturan yang mengatur soal itu.

“Sudah banyak bukti pelanggaran. Kami mohon Pak Gubernur bisa bantu wujudkan keadilan dan kesejahteraan ojol,” katanya.

error: