SLAWI, smpantura – Meski sudah beberapa kali turun hujan, sejumlah desa di Kabupaten Tegal masih mengalami kesulitan memperoleh air bersih. Beberapa desa mengajukan bantuan droping air bersih ke PMI Kabupaten Tegal.
Pada Rabu (6/11) droping air dilalukan di dua desa di Kecamatan Jatinegara yakni Desa Lembahsari dan Desa Tamansari. Masing- maaing desa mendapat bantuan air satu tangki atau 6.000 liter.
Ketua PMI Kabupaten Tegal Iman Sisworo melalui Kasi Bidang Penanggulangan Bencana dan Pelayanan Masyarakat Latifah menuturkan Sampai Rabu (6/11) droping air untuk warga sudah memasuki hari ke- 51.
” Sampai saat ini masih ada beberapa desa yang mengajukan bantuan air bersih ke PMI,” tuturnya, Rabu (6/11).
Menurut Latifah, musim kemarau diperkirakan sampai akhir tahun 2024. Ia menambahkan, dampak kemarau tahun ini meluas. Beberapa desa baru mengajukan droping air ke PMI. Seperti Desa Randusari Kecamatan Pagerbarang dan Desa Dukuhtengah dan Desa Danaraja Kecamatan Margasari.
Latifah menuturkan, tercatat sampai 31 Oktober 2024 atau hari ke-50, PMI Kabupaten Tegal telah melakukan droping air di 14 desa yang ada di enam kecamatan. Adapun jumlah air bersih yang terdistribusi 99 tangki atau 590.000 liter. Air bersih ini untuk membanti 9.817 kepala keluarga atai 41.942 jiwa.
Adapun droping air sudah dilakukan Desa Harjasari dan Desa Jatimulya Kecamatan Suradadi sebanyak 140.000 liter, Desa Dukuhbangsa, Desa Lembahsari dan Desa Wotgalih Kecamatan Jatinegara sebanyak 78.000 liter, Desa Harjawinangun dan Desa Sesepan Kecamatan Balapulang sebanyak 66.000 liter,Desa Penujah, Desa Karanganyar , Desa Tonggara dan Desa Karangmalang di Kecamatan Kedungbanteng sebanyak 162.0000 liter.
Selain itu, Desa Dermasuci Kecamatan Pangkah sebanyak 96.000 liter, Desa Kedungkelor dan Desa Kedungjati Kecamatan Warureja sebanyak 48.000 liter.