BREBES, smpantura – Dua aset milik Pemkab Brebes, berupa berupa bidang tanah resmi diserahkan ke Permda Air Minum Tirta Baribis Brebes, kemarin. Aset dua bidang tanah yang kini ditempati Kantor Permda Tirta Baribis sejak tahun 1992 dan tanah dibelakang kantor itu, diserahlan Sekda Brebes, Djoko Gunawan kepada Direktur Utama Perumda Tirta Baribis Agus Isyono.
“Berdasarkan data Pemkab Brebes, tanah yang ada di Perumda Tirta Baribis ternyata belum diserahkan, makanya secara prosedur tahapan ini kita dilakukan,” kata Sekda Brebes Djoko Gunawan, usai Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Penyertaan Modal Daerah Antara Pemerintah Kabupaten Brebes dengan Perumda Air Minum Tirta Baribis, di Aula Perumda Tirta Baribis Brebes.
Dia mengatakan, tanah sudah lama dipakai Perumda, secara de facto sudah dipakai secara de jure harus serahkan. Ada dua bidang tanah yang sudah ditempati dan di belakang, dimaksudkan untuk pengembangan perusahaan ke depan jauh lebih maksimal.
“Ini artinya pemerintah bener-bener sangat mensuport kinerja Perumda Tirta Baribis, terlebih perusahaan air minum ini sudah melanyani 60 ribu lebih Sambungan Rumah (SR) di Brebes,” ujarnya.
Menurut dia, kinerja Tirta Baribis, secara target kinerja sangat bagus. Dari sisi pengeluaran dan pengelolaan juga sehat. Tranparansi dan akuntabilitasnya juga baik. Perusahaan air minum ini terbaik se Jawa Tengah.
“Tandanya tidak hanya eksternal saja juga internal, sangat bagus, dan tidak semua kabupaten/kota komitmennya seperti di Brebes,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Pemkab Brebes juga menerima aset lain berupa bentuk bangunan dari pemerintah pusat. Aset ini nanti juga secara bertahap dan sesuai aturan akan serahkan ke Perumda Tirta Baribis.
“Seperti Tuk Uleng, bangunan sumur dalam dan sebagainya secara prosedur aset akan kita lakukan penyerahan ke Perumda Tirta Baribis,” sambungnya.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Baribis Brebes Agus Isyono berharap, penyerahan aset ini ke depan bisa meningkatkan pelayanan baik dari saran prasarana maupun performa perusahaan.
“Aset tanah yang di belakang nanti akan kita gunakan untuk pergudangan maupun kegiatan yang lain,” pungkasnya. (T07_red)
