Batang  

Dua Guru Besar UGM Beri Motivasi Santri Tazakka

Sementara itu, Prof Dr Heddy Shri Ahimsa Putra, mengawali tausiyahnya dengan mengapresiasi kebersihan, kerapian, dan nilai-nilai moral yang diterapkan di Pondok Modern Tazakka.

”Kunjungan ini menjadi pengalaman berharga bagi kami. Meskipun baru pertama kali, kesan saya pondok ini bersih, rapi, indah, sejuk dan nyaman untuk belajar,” tuturnya.

Beliau kemudian menekankan pentingnya menghargai waktu, mengutip Surat Al-Asr sebagai pengingat bahwa waktu adalah aset yang sangat berharga. Prof. Heddy juga berbagi pengalaman pribadi tentang pentingnya disiplin waktu, termasuk kisahnya terlambat dua menit untuk janji dengan profesor di Amerika dan tidak diterima.

Tidak heran jika beliau mengingatkan semua santri untuk mengelola waktu dengan membuat jadwal harian dan memastikan prioritas mereka jelas. Sementara itu, Prof Sangidu menyoroti perpaduan antara pendidikan pesantren dan pendidikan akademik. Dirinya memuji basis moral yang kokoh dari santri Pondok Modern Tazakka, yang menurutnya dapat menjadi modal besar dalam pengembangan intelektual.

BACA JUGA :  BPBD Batang Terus Pantau Kondisi Desa di Lereng Gunung Dieng

”Pesantren ini sudah memberikan landasan moral yang kokoh. Tinggal bagaimana akademik ini dikembangkan lebih lanjut,” ujarnya.

Prof Sangidu juga menyampaikan kekaguman terhadap kombinasi nilai-nilai pesantren dan pendidikan tinggi yang dapat mencetak pemimpin masa depan yang berakhlak mulia dan cerdas.

”Di UGM, kami masih kurang dalam basis moralitas. Anda memiliki kombinasi yang luar biasa antara dunia pesantren dan dunia perguruan tinggi,” tuturnya. **

error: