SLAWI, smpantura – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI ) Tegal menggelar Semarak UMKM Pantura 2023 di Pendapa Amangkurat Slawi, Jumat (26/5). Kegiatan yang digelar bertepatan dengan event Pasar Rakyat Slawi Ageng dalam rangka Hari Jadi ke-422 Kabupaten Tegal.
Kegiatan mengusung tema Transformasi UMKM Sektor Manufactur Tegal Menuju UMKM Hijau tersebut, dilaksanakan secara hibrid, baik daring dan luring .
Hadir di Pendapa Amangkurat Bupati Tegal Umi Azizah, Forkopimda dan kepala OPD Kabupaten Tegal, perwakilan Kementerian BUMN , pejabat Kantor Perwakilan Bank Indonesia dari Provinsi Jateng, Solo, Purwokerto, Tegal.
Selain itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko mewakili Gubernur Jateng, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian dan Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok UKM, Kementerian Koperasi UKM . Sementara anggota DPR RI Komisi IX Hendrawan Supratikno, hadir secara daring.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal Muhammad Taufik Amrozy menyampaikan, event Semarak Pantura diselenggarakan sebagai wujud nyata Bank Indonesia dalam mendukung pengembangan UMKM di Kabupaten Tegal, dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional.
“UMKM merupakan kunci untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal tahun 2022, perekonomian Kabupaten Tegal memiliki keunggulan utama pada sektor industri manufaktur dengan share sebesar 35,67 persen terhadap PDRB (ADHK),”tutur Taufik.
Dikatakan Taufik, produk yang dihasilkan dari industri manufaktur pun beragam, mulai dari produk makanan dan minuman, tekstil dan pakaian hingga kerajinan berbahan dasar logam hingga membuat tegal mendapatkan julukan Jepangnya Indonesia.
Menurut Taufik, bukan hanya perusahaan besar saja namun industri kecil UMKM juga turut aktif menjadi pelaku industri manufaktur dengan produk kerajinan khususnya berbahan logam. Namun demikian UMKM yang terdampak oleh pandemi tentunya harus didorong agar segera pulih untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
“Kami juga telah menjaring aspirasi dari para UMKM manufaktur dan ternyata kendala utama yang dihadapi oleh UMKM Tegal ini adalah ketersediaan Bahan Baku dan Permodalan,”kata Taufik.
Taufik menyebutkan, serangkaian acara pada event yang berlangsung sejak 24 Mei sampai dengan 28 Mei 2023 meliputi, Leader’s Talk, Talkshow, Business Matching, Serah Terima PSBI dan Showcasing Produk UMKM khususnya produk kerajinan logam.
Menurut Taufik, pihaknya telah mendorong pengembangan UMKM di wilayah kerja KPw BI Tegal khususnya di Kabupaten Tegal melalui Korporatisasi Usaha, Peningkatan Kapasitas hingga Perluasan akses Pembiayaan.
“Kami juga mendorong perluasan akses pasar dan bahan baku UMKM di Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia melalui fasilitasi business matching B2B dengan industri besar seperti dengan PT Triangle Motor Indonesia (VIAR) dan yang terakhir dengan PT Super Steel Karawang pada tanggal 10 Mei lalu bersinergi dengan Kementerian Perindustrian dan Pemerintah Kabupaten Tegal,”jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menjembatani perluasan akses pembiayaan UMKM melalui business matching dengan lembaga pembiayaan terkait seperti Perbankan dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi dari Kemenkop UKM.
Bupati Tegal Umi Azizah mendukung dan menyambut baik diselenggarakannya kegiatan Semarak UMKM Pantura ini untuk mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan pengembangan ekonomi hijau sebagai platform pembangunan berkelanjutan.
Terlebih di dalamnya nanti ada kegiatan talkshow, penandatangan MoU bussines meeting, showcasing produk UMKM, edukasi keuangan inklusif, dan lain sebagainya.
Terkait dengan tema talkshow yaitu Transformasi UMKM Sektor Manufaktur Tegal Menuju UMKM Hijau, Umi menyatakan sangat mendukung kebijakan tersebut. Terlebih jika melihat dampak perubahan iklim yang semakin nyata yang itu dapat mengancam keberadaan sektor industri Kabupaten Tegal yang saat ini banyak terkonsentrasi di wilayah Pantura, dari mulai Kramat, Suradadi, hingga Warureja.
“ Termasuk LIK Takaru juga ada di wilayah pesisir ini sebagai kawasan yang rawan terdampak rob jika pemanasan global terus berlangsung dan eksplorasi air bawah tanah yang berlebihan tidak bisa kita kendalikan,”ungkapnya.
Anggota DPR RI Komisi IX Hendrawan Supratikno yang hadir secara daring menyampaikan meskipun UMKM sering disebut sebagai tulang punggung perekonomian nasional , sebagai andalan Indonesia , tetapi UMKM mengalami kesulitan untuk berkembang. Banyak permasalahan yang dihadapi oleh UMKM.
Menurut Hendrawan, ada beberapa yang membuat UMKM optimis berkembang , diantaranya prospek pasar yang masih luas / terbuka, perbaikan kualitas produk yang dihasilkan , terbuka ruang untuk meningkatkan efisiensi biaya dan dukungan perusahan besar melalui kemitraan usaha.
“Dukungan pemerintah (misal regulasi kebijakan kredit, local content, GBBI), kreativitas pemilik dan manajemen perusahaan dan diversifikasi usaha,”tutur Hendrawan. (T04-Red)