Pertama, soal keamanan digital bagi pelaku UMKM. Tujuannya meningkatkan perlindungan digital dan daya saing UKM di pasar global. Bentuknya berupa penyediaan modul dan asistensi pembelajaran daring (e-learning) terkait keamanan siber. Modul dirancang ramah pengguna untuk diaplikasikan pada platform e-commerce milik pelaku usaha kecil-menengah di Jawa Tengah.
Kedua, beasiswa dan pendidikan S2 bagi ASN Pemprov Jateng di berbagai universitas di Inggris. Tawaran ini meliputi pemenuhan persyaratan akademik dan Bahasa Inggris, adaptasi sistem pendidikan dan budaya Inggris, serta peningkatan kemampuan riset dan akademik ASN.
Ketiga, promosi investasi Jawa Tengah di Forum Inggris. Dominic memberikan undangan bagi Jawa Tengah untuk mengikuti berbagai event bisnis yang diselenggarakan oleh Kedubes Inggris di Jakarta.
Forum seperti business meeting menjadi wadah pertemuan dengan investor Inggris.
Keempat, potensi kerja sama di sektor energi baru terbarukan, agroindustri, industri makanan, hingga wisata berkelanjutan.
Kelima, sinkronisasi program strategis 2026. Dubes Inggris ingin menyelaraskan program Inggris dengan arah pembangunan Jateng. Di antaranya di bidang infrastruktur, transformasi digital, industrialisasi, atau peningkatan SDM.
Bak Gayung bersambut Gubernur Ahmad Luthfi bersama Wakil Gubermur Taj Yasin Maimoen menjelaskan potensi yang ada di Jawa Tengah. Sektor pangam menjadi fokus pembangunan ditahun 2026. Sementara di tahun ini menggenjot infrastruktur.
Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen mendorong kerja sama di bidang kesehatan. Salah satunya peningkatam jumlah maupun kualitas tenaga medis. “Saat ini Pemprov Jateng sedang mendekatkan layanan kesehatan di desa-desa. Jadi butuh dokter-dokter spesialis,” kata Taj Yasin.

 
							

