SLAWI, smpantura – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tegal, Khofifah membeberkan enam strategi jitu atasi stunting di Kabupaten Tegal. Stategi itu telah terbukti menurunkan angka stunting di kabupaten tersebut sekitar 5,7 persen.
“Angka prevalensi stunting Kabupaten Tegal tahun 2021 sebesar 28 persen, dan setelah dilakukan upaya intervensi turun menjadi 22,3 persen atau mengalami penurunan 5,7 persen,” kata Khofifah saat Workshop Pembuatan Media Kampanye Pencegahan Stunting Bagi Remaja guna mendukung peran remaja dalam upaya percepatan penurunan stunting di Ruang Rapat DP3AP2KB Kabupaten Tegal, Rabu-Kamis (20-21/3).
Workshop diikuti oleh 58 peserta dari 18 Kecamatan yang mewakili unsur Forum Generasi Berencana (GENRE), Posyandu Remaja, Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R), IPPNU dan Ikatan Pelajar Muhamadiyah (IPM) Kabupaten Tegal.
Khofifah menjelaskan, dalam Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun 2023 tentang Strategi Perubahan Perilaku Dalam Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023-2026 terdapat enam kata kunci yang harus disosialisasikan. Enam kata kunci itu, yakni pertama, ibu hamil dan remaja mengosumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Kedua, ibu hamil mengikuti kelas ibu minimal empat kali untuk edukasi gizi dan konseling. Ketiga, ibu dan pengasuh menerapkan praktek Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak (PMBA) sesuai anjuran. Keempat, ibu atau pengasuh membawa anak ke Posyandu untuk pemantauan tumbuh kembangnya. Kelima, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya menerapkan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir. Keenam, ibu, anak dan anggota keluarga lainnya menggunakan jamban sehat.