TEGAL, smpantura – Puluhan kader Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Tegal mengikuti orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) di Gedung NU Kota Tegal, Minggu pagi (13/7/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran kader dalam percepatan penurunan angka stunting di wilayah Kota Bahari.
Orientasi dihadiri Ketua Fatayat NU Jawa Tengah, Tazkiyyatul Muthmainnah yang juga menjabat Wakil Wali Kota Tegal periode 2025-2030 serta Koordinator Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal, Purwohadi Sutini.
Ketua Fatayat NU Kota Tegal, Waidah, berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi para kader untuk meningkatkan pemahaman dan praktik terkait gizi bayi dan anak.
“Dengan kegiatan seperti ini, para kader bisa memahami bagaimana memberikan makanan bergizi, mulai dari memilih bahan hingga cara pengolahan yang tepat. Setidaknya ini menjadi langkah awal untuk lebih baik lagi ke depannya,” ujar Waidah.
Sementara itu, Tazkiyyatul Muthmainnah menegaskan bahwa sejak awal dirinya memimpin Fatayat NU Jawa Tengah, dia mendorong pendekatan kolaboratif, bukan berbasis proposal.
“Fatayat NU Jateng itu besar. Kita punya 37 cabang, 500 PAC, 6.500 ranting dan lebih dari 200 ribu anggota. Potensi ini tidak boleh dibiarkan begitu saja,” ungkap perempuan yang akrab disapa Mbak Iin.
Dia menambahkan, selama empat tahun terakhir, Fatayat NU Jawa Tengah telah menjalin kemitraan strategis dengan UNICEF untuk program-program kesehatan masyarakat, termasuk penurunan stunting.
“Tahun ini Kota Tegal menjadi salah satu daerah yang mendapat pendampingan. Program ini hasil kerja sama UNICEF dan Pemerintah Provinsi dan kita wajib menjalankannya dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya.
Data Dinas Kesehatan Kota Tegal menyebutkan, saat ini terdapat 1.034 ibu hamil, dengan 156 di antaranya mengalami kekurangan energi kronis (KEK). Sementara itu, dari 10.373 anak usia bawah dua tahun (baduta), sekitar 238 anak terdeteksi mengalami stunting.
Melalui pembekalan PMBA, Fatayat NU berharap bisa berkontribusi nyata dalam percepatan penurunan kasus stunting di Kota Tegal melalui edukasi langsung dan praktik pemberian makanan sehat di tingkat keluarga.
“Dengan resource yang besar, kita harus siap bergerak cepat. Apa yang mitra minta, kita penuhi. Karena targetnya jelas, menurunkan angka stunting,” pungkasnya. (**)