“Proses pembentukan mental dan karakter atlet difasilitasi dalam proses pendidikan berasrama dan latihan. Di mana siswa diberikan pelatihan tiap pekan sebanyak delapan kali. Sore lima kali dan pagi tiga kali latihan,” ungkap Arie.
Padatnya program dan jadwal latihan menjadikan alasan kenapa anak-anak yang tergabung dalam Footbalindo Academy ini diasramakan.
“Biar lebih intens latihan dan intens dalam berinteraksi sesama personal dalam team, yang akan berguna ketika bermain di lapangan,” tandasnya.
Kegiatan di asrama lainnya bagi siswa muslim adalah mengaji, tahsin dan tahfiz setiap pagi selepas solat subuh berjamaah dan setiap selesai solat magrib berjamaah. Pihaknya juga menerima kelas regular non asrama yang mendapatkan fasilitas latihan setiap sore lima kali dalam sepekan.
Meski program lebih banyak dipersiapkan sebagai atlet sepak bola profesional, pendidikan formal mereka tetap berjalan. Footballindo sendiri menyelengarakan pendidikan PKBM setara SMP & SMA yang bekerja sama dengan Yayasan Al Qolam.