Brebes  

Fosil Tiga Gajah Purba di Bumiayu, Jejak Mamalia Raksasa di Tanah Jawa

BREBES, smpantura – Museum Purbakala Bumiayu menyimpan koleksi fosil langka yang mengungkap sejarah evolusi mamalia raksasa di Indonesia.

Salah satu yang paling menarik adalah fosil dari tiga jenis gajah purba yang pernah hidup di Situs Bumiayu sejak jutaan tahun lalu. Keberadaan fosil ini menjadi bukti ilmiah bahwa wilayah Bumiayu pernah menjadi habitat alami bagi spesies gajah purba yang kini telah punah.

Temuan ini tidak hanya menambah wawasan sejarah, tetapi juga menunjukkan bahwa tanah Jawa memiliki kekayaan geologi yang luar biasa. Berikut tiga jenis gajah purba yang pernah hidup di Bumiayu.

1. Sinomastodon sp.: Gajah Purba Primitif yang Berasal dari Bumiayu

Sinomastodon sp. merupakan jenis gajah purba paling primitif yang pernah hidup di Indonesia. Menariknya, spesies ini pertama kali ditemukan di Bumiayu, sehingga diberi nama Sinomastodon bumiajuensis.

Gajah ini memiliki dua gading besar di rahang atas dengan struktur gigi geraham bertipe bunodont, yang cocok untuk mengunyah dedaunan dan tunas muda.

Fosil Sinomastodon bumiajuensis yang paling lengkap ditemukan oleh Karsono Haryo Subagyo, seorang pelestari Situs Bumiayu pada 2016 lalu.

Penemuan ini menjadi catatan penting dalam sejarah paleontologi Indonesia karena menunjukkan bahwa Bumiayu memiliki peran besar dalam evolusi mamalia purba.

2. Stegodon sp.: Gajah Raksasa dari Zaman Pleistosen

BACA JUGA :  Ratusan Petugas Pospam Lebaran di Brebes Dicek Kesehatan, Ini Tujuannya

Stegodon sp. merupakan gajah purba berukuran besar yang hidup pada periode Pliosen hingga Pleistosen, sekitar 5 juta hingga 10.000 tahun lalu. Berbeda dengan Sinomastodon, gajah ini memiliki gading panjang melengkung dan gigi geraham bertipe brachyodont, yang menunjukkan bahwa makanan utamanya adalah dedaunan lunak.

Beberapa spesies Stegodon yang ditemukan di Indonesia antara lain Stegodon trigonocephalus dan Stegodon sumbaensis. Keberadaan fosil Stegodon di Situs Bumiayu semakin menguatkan bukti bahwa wilayah ini dulunya merupakan habitat yang kaya akan vegetasi.

3. Elephas sp.: Leluhur Gajah Modern

Elephas sp. merupakan gajah purba yang paling modern dan merupakan nenek moyang dari gajah yang masih bertahan hingga kini, seperti gajah Sumatera dan Kalimantan.

Dengan tinggi mencapai 2,7 meter dan berat sekitar 5,5 ton, gajah ini memiliki gigi bertipe hypsodont, yang memungkinkan mereka mengonsumsi makanan lebih keras seperti rumput kering dan biji-bijian. Fosil Elephas sp. banyak ditemukan di Jawa dalam bentuk fragmen tulang dan tengkorak.

Itulah jejak fosil tiga gajah purba di Situs Bumiayu. Jika tertarik, ketiga fosil jenis gajah purba tersebut bisa dilihat langsung di Museum Purbakala Bumiayu, yang berlokasi di Perum Bumi Sari Ayu, Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu,Brebes. **

error: