Slawi  

Gapura Megah Berdiri di Monumen Perjuangan TNI AL Kalibakung

SLAWI, smpantura – Monumen Perjuangan TNI Angkatan Laut (AL), Bumi Wana Samudra Lanal Tegal di Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, kini dipermegah dengan Gapura Megah. Monumen itu telah dibuka untuk masyarakat umum.

Peresmian Gapura Monumen Perjuangan TNI AL dilakukan oleh Danlanal Tegal, Letkol Laut (P) Adi Surono, S.T.,M.T.,M.Tr.Hanla.,CTMP, Selasa (27/2/2024). Hadir dalam peresmian itu, Forkompinda Kabupaten Tegal, dan sejumlah pejabat lainnya.

“Monumen ini merupakan cikal bakal lahirnya Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) Marinir/ TNI AL di Indonesia. Monumen Perjuangan TNI AL Lanal Tegal Bumi Wana Samudra terbuka untuk kunjungan wisata masyarakat umum,” kata Adi Surono.

Dijelaskan, monumen yang menempati lahan seluas 1,7 hektar diresmikan tahun 1978. Dahulu hanya sepetak prasati kecil yang dipagar. Sekarang telah dilebarkan dan diberi simbol Jangkar dan Burung Garuda yang merupakan simbol Corps Armada lV (CA lV).

Danlanal menambahkan, ditempat ini telah melahirkan Pahlawan dan tokoh-tokoh nasional. Diantaranya Komodor Yos Sudarso, Laksamana RE Martadinata, Mantan Pangkopkamtib Laksamana Soedomo dan mantan Gubernur DKI Letjen Marinir Ali Sadikin.

Menurut dia, di sekitar monumen terdapat pepohonan, serta buah-buahan yang sengaja dibudidaya untuk tempat rekreasi. Di kawasan Monumen Perjuangan TNI AL Kalibakung ini, masyarakat juga bisa memanfaatkannya untuk kegiatan perkemahan.

BACA JUGA :  Lapor Kehilangan Sertifikat, Mbah Sueb Justru Jadi Tersangka

“Di sini juga terdapat makam para Syuhada pejuang ALRI dan makam aulia Mbah Pundung yang bisa menjadi wisata religi,” kata Adi Surono.

Lebih lanjut dikatakan, destinasi wisata Monumen Perjuangan TNI AL Lanal Tegal pertama kali digagas oleh Danlanal Tegal, Letkol (Mar) SB Manurung pada tahun 2017. Namun, gagasan itu tidak bisa diwujudkan lantaran Letkol Mar.SB. Manurung sudah memasuki masa akhir jabatannya. Selanjutnya, gagasan tersebut dilanjutkan oleh Danlanal Tegal Letkol Laut (P) Agus Haryanto pada tahun 2018.

“Di tahun 2018 mulai ada pemugaran. Monumen kita lebarkan dan percantik, membangun akses jalan dan lainnya,” ucap Adi Surono.

Ditambahkan, pengelolaan Bumi Wana Samudra Lanal Tegal kini dilanjutkan oleh Danlanal Tegal. Monumen Perjuangan TNI AL Lanal Tegal memiliki nilai historis tinggi. Pasalnya, pada tahun 1947, wilayah tersebut dulunya merupakan tempat pendidikan lanjutan bagi para perwira Marinir/TNI AL masa itu.

“Oleh sebab itu, kami berkomitmen untuk terus mengelola tempat tersebut dengan baik, salah satunya mempercantik dengan pembangunan gerbang Monumen. Dengan begitu, semua masyarakat Tegal bisa mengetahui sejarah berdirinya Marinir/TNI AL,” katanya. (T05_Red)

error: