SLAWI, smpantura – Perpustakaan Soekarno-Hatta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusip) Kabupaten Tegal kini memiliki gedung baru.
Gedung berlantai tiga yang berada di Jalan Jenderal A Yani Nomor 51 ini diresmikan penggunaannya oleh Staf Ahli Bupati Tegal Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintah Nurhapid Junaedi yang hadir mewakili Pj Bupati Tegal, Selasa (10/12/2024).
Daribtiga lantai yang dimiliki, lantai satu akan digunakan sebagai ruang baca anak dan ruang laktasi. Sedangkan di lantai dua, rencananya akan digunakan sebagai ruang baca dewasa dan ruang server. Selanjutnya, lantai tiga akan dimanfaatkan sebagai ruang diskusi, ruang referensi, ruang membaca koran, ruang konten lokal, musala dan toilet.
“Saat ini baru lantai satu yang siap digunakan. Lantai dua dan tiga saya harap bisa menyusul penggunannya tahun depan,” ucap Nurhapid.
Dia mengatakan keberadaan perpustakaan ikut berkontribusi membangun sumber daya manusia berkualitas, mencerdaskan publik melalui penguatan literasi. Perpustakaan berperan penting sebagai media distribusi pengetahuan yang ini menjadi salah satu modal dasar pembangunan manusia.
“Perpustakaan adalah daya bagi pendidikan, kebudayaan, inklusi, dan informasi. Dengan kata lain, perpustakaan juga bisa disebut sebagai agen pembangunan berkelanjutan,” ucapnya.
Kehadiran gedung baru ini diharapkan semakin meningkatkan kegemaran membaca di kalangan masyarakat dengan menghadirkan ruang baca yang nyaman dan koleksi bukunya yang lengkap, termasuk keberadaan ruang baca khusus untuk anak.
Menurut Nurhapid, tingkat kunjungan Perpustakaan Soekarno-Hatta cenderung fluktuatif di mana pada tahun 2021 tercatat ada 3.424 kunjungan. Jumlah kunjungan meningkat menjadi 15.478 kunjungan di tahun 2022 dan menurun jadi 3.249 kunjungan di tahun 2023.
Guna meningkatkan kunjungan perpustakaan, Nurhapid meminta dinas terkait bisa menambah jam buka layanan bagi pembaca, menggelar kegiatan yang menarik minat publik untuk datang ke perpustakaan seperti bedah buku, bursa buku, hingga pameran literasi.
Selain perlu memperhatikan koleksi buku, Dinas Perpusip juga diminta meningkatkan kerja sama dengan pihak-pihak yang menyediakan informasi, memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kapasitas akses perpustakaan.
Pelaksana Tugas Dinas Perpusip Kabupaten Tegal Nuzmatun Malimah menjelaskan pembangunan gedung baru ini diperlukan untuk meningkatkan daya tampung koleksi buku yang terus bertambah sekaligus ruang baca bagi pengunjung.
Sebelumnya, luas gedung perpustakaan umum hanya 900 meter persegi yang terdiri dari dua lantai. Sekarang, luasnya bertambah 432 meter persegi dengan tiga lantai. Sehingga luas total gedung perpustakaan menjadi 1.323 meter persegi.
Nuzmatun menjelaskan, pembangunan gedung baru didanai dana alokasi khusus (DAK) tahun 2022 dan dilanjutkan pendanaan APBD tahun 2024 dengan nilai total Rp999 juta.
Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum Nasional Agus Sutoyo yang hadir dalam acara tersebut berpesan pengelola perpustakaan bisa lebih mengintensifkan dan memperkaya kegiatannya, sehingga perpustakaan bukan hanya tempat membaca atau meminjam buku, namun juga pusat kegiatan masyarakat.
Pihaknya juga menyoroti pentingnya mengangkat kebudayaan bangsa Indonesia melalui literasi naskah kuno. Naskah-naskah kuno di Kabupaten Tegal yang memiliki nilai sejarah harus dilestarikan dan dialihbahasakan agar generasi penerus bisa mengenal dan mempelajarinya dengan mudah.
“Silahkan, jika ada naskah kuno, Dinas Perpusip bisa minta bantuan ke Perpusnas. Nanti kami bantu survei dan alihbahasakan supaya bisa dimanfaatkan masyarakat luas serta kami alih mediakan,” kata Agus.
Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Fikri Faqih menambahkan, salah satu kunci sukses membangun sebuah daerah adalah dengan membaca. Apalagi, Indonesia ditantang mampu mencetak generasi Emas di tahun 2045 mendatang, sehingga penguatan literasi dan kegemaran membaca harus dimulai sejak dini dengan memerankan perpustakaan secarai pusat literasi daerah.
“Terlebih lokasi perpustakaan ini sangat strategis. Jadi tidak ada alasan para pengunjung tidak tahu lokasi perpustakaan daerah ini. Jangan kecewakan ekspektasi masyarakat, berikan yang terbaik hingga generasi muda kita lebih suka datang ke perpustakaan dibandingkan ke tempat-tempat hiburan seperti kafe,” imbuhnya. **