Slawi  

Gelar Istighosah di Guci, Kepala Dinas Porapar : Sistem Parkir Obyek Wisata Guci Harus Ditata

“Jadi Pasar Guci titik tertinggi untuk busdan kendaraan besar tapi untuk kendaraan kecil boleh dengan catatan kondisinya aman,” sebutnya.

Uwes menyebutkan, hasil pemeriksaan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), bahwa kekuatan rem masih berfungsi.Bus tersebut bisa menampung beban 17 ton (berat bus, penumpang dan barang).

“Keterangan kemarin berat bus dan penumpang di atas bus 13 ton.Kekuatan rem tangan 17 ton. Masih ada speleng empat ton, dan dengan kondisi kemiringan 18 derajat. Tapi kemarin setelah dicek, beban tetap 13 ton , berarti hand rem kuat, tapi kemiringan 28 derajat,” jelas Uwes.

” Sistem parkir kita harus ditata dan semua harus nurut.Karena apa? Sisi kemiringan ikut berpengaruh, ” tegasnya.

Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Tegal dan Dishub untuk menertibkan moda transportasi yang bergerak di Guci seperti Gojek dan Shuttle, benar- benar transportasi yang memenuhi standar keselamatan.

BACA JUGA :  Ketua DPRD Kunjungi Bencana Puting Beliung Pagerbarang

Pembinaan terhadap seluruh stakeholder pengelola di Guci juga akan dilakukan, supaya bisa melayani masyarakat dengan baik.

” Karena ini sebuah sistem. Ketika sistem.parkir berdiri sendiri, tidak melibatkan mereka, tidak bisa.Kita harus komprehensif,” ungkapnya.

Lebih lanjut,kata Uwes, juga akan dilakukan perbaikan sarana prasarana.”Jalan, lokasi parkir kita utamakan. Untuk jembatan dan penerangan juga diusulkan,” imbuhnya.

Uwes menambahkan, mengingat Guci merupakan kawasan yang luas. Pintu retribusi akan direlokasi ke tempat strategis.

“Kami sudah survei di bawahnya Taman Anggrek. Disitu ada laham yang datar dan itu menjadi tempat retribusi dengan enam gate otomatis,sehingga akan mengurai kemacetan di saat weekend atau libur nasional ,” tuturnya.

error: