BREBES, smpantura – Gerakan Kotak Kosong (Gertak) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Brebes 2024 terus berlanjut dengan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat.
Dalam beberapa waktu terakhir, deklarasi gerakan ini telah digelar di tiga lokasi berturut-turut pada Senin-Selasa (7-8/10). Yaitu Desa Langkap Kecamatan Bumiayu, Kutamendala Kecamatan Tonjong, dan Pagojengan Kecamatan Paguyangan.
Seperti diketahui, pilkada di Kabupaten Brebes kali ini hanya diikuti oleh satu pasangan calon bupati dan wakil bupati, yakni Paramitha Widya Kusuma dan Wurja. Pasangan calon ini didukung oleh seluruh partai politik di DPRD Kabupaten Brebes.
Koordinator Gertak wilayah Brebes Selatan, Bagus Handoko, mengatakan, gerakan ini merupakan langkah penting untuk menyadarkan masyarakat mengenai hak-hak demokrasi mereka.“Terutama terkait Pilkada Brebes 2024 yang dinilai tidak sepenuhnya mencerminkan demokrasi yang sebenarnya,” ujarnya kepada wartawan.
Handoko menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam Pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang. Ia mengajak semua relawan untuk menyebarluaskan pemahaman tentang kotak kosong kepada keluarga dan lingkungan sekitar.“Kami menekankan bahwa memilih kotak kosong adalah tindakan yang sah yang dilindungi oleh undang-undang dan menjadi simbol perlawanan terhadap sistem demokrasi yang kami anggap belum sehat di Brebes,” ungkap Handoko.
Dukungan untuk gerakan ini datang dari berbagai lapisan masyarakat yang bersama-sama memperjuangkan demokrasi yang lebih inklusif dan adil. “Dengan semakin meluasnya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat akan lebih memahami pentingnya suara mereka dalam menentukan arah demokrasi di Kabupaten Brebes,” katanya. (**)