“Bahwasannya Brebes yang dijadikan Kawasan Industri Brebes oleh pemerintah pusat belum bisa memberikan dampak positif secara penuh terhadap kesejahteraan masyarakat. Melainkan, menimbulkan masalah sosial dan lingkungan setelah berdirinya pabrik pabrik di Brebes,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua DPC GMNI Brebes
Faizal Ramadhan mengatakan, Desa Bangsri merupakan gambaran kecil atas realita yang ada di Brebes. Desa Bangsri yang terdampak secara langsung adanya pabrik yang berdiri di lingkungannya belum bisa merasakan secara penuh manfaat keberadaan pabrik tersebut. Baik mulai dari sulitnya warga masyarakat Bangsri agar bisa bekerja di pabrik yang ada di daerahnya hingga masalah lingkungan yang timbul akibat adanya pabrik tersebut. “Seharusnya mereka (masyarakat Bangsri-red) mendapatkan prioritas dari perusahan yang berdiri di Desa Bangsri,” ujarnya.
Menurut dia, apa yang dialami warga Bangsri itu merupakan hal yang miris ketika tuan tanah tidak mendapatkan kemanfaatan dari tanahnya sendiri. “Maka dari itu, kami PDC GMNI Brebes sangat mendukung aksi solidaritas Desa Bangsri, berjalan beriringan dengan Gerakan Aksi Solidaritas (GAS) Desa Bangsri. Dalam hal ini, pemerintah daerah juga harus tegas dan mengawasi perusahaan agar melaksanakan kewajibannya serta mencari solusi akan masalah yang terjadi, terutama masalah ketenagakerjaan agar seluruh masyarakat (Laki laki dan Perempuan) di Brebes bisa merasakan manfaat akan adanya Industrialisasi,” pungkasnya. (T07_red)