Gubernur Ahmad Luthfi dan Bupati Kompak Suplai Pangan Nasional

Sebagai penumpu pangan nasional, Jawa Tengah telah ditargetkan untuk bisa menyumbang sekitar 11 juta ton padi pada tahun 2025. Luthfi optimis target tersebut dapat dicapai mengingat sampai bulan April 2025 saja produktivitas padi di Jawa Tengah sudah mencapai 4,9 juta ton.

Guna meneguhkan posisi Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional maka harus bekerja bersama. Contohnya, setiap daerah harus tegas dalam mempertahankan lahan hijau dan lahan pertanian jangan sampai menjadi kawasan bangunan. Kemudian fasilitas-fasilitas terkait saluran air primer, sekunder, dan tersier harus tuntas diperbaiki.

“Kita petakan daerah-daerah yang sekarang musim kering agar nanti bisa kita intervensi. Entah dengan sumur atau dengan apa nanti dibicarakan lebih lanjut,” jelasnya.

Selain itu, pengembangan daerah di Jawa Tengah juga diarahkan pada pengembangan wilayah aglomerasi. Misalnya di Jekuti dan Banglor memiliki potensi yang beragam mulai dari pertanian, perikanan, sampai dengan industri.

BACA JUGA :  Polisi Diminta Segera Tetapkan Tersangka Oknum Dewan Pelaku Penipuan dan Pemalsuan Dokumen Sertifikat Tanah

Arah kebijakan wilayah aglomerasi di WP Jekuti adalah pengembangan perkotaan Kudus-Jepara-Juwana-Pati, pengembangan sektor industri dan pertanian, serta mitigasi bencana. WP Banglor meliputi pengembangan kawasan perkotaan Rembang dan Cepu, pengembangan sektor industri, perikanan dan pertanian, serta pengembangan Bandara Ngloram.

“Aglomerasi itu nafasnya untuk menumbuhkan perekonomian baru. Nanti akan rapat, bupati-bupati itu nggak bisa berdiri sendiri, mereka harus bekerja sama untuk menciptakan wilayah ekonomi baru. Wilayah (eks karesidenan) Pati ada industri, pertanian, perikanan, dan macam-macam. Nah nanti tinggal rapat mereka prioritasnya apa,” ungkap Luthfi. **

error: