Tegal  

Gubernur Ahmad Luthfi : Fatayat NU Miliki Peran Sentral dalam Pembangunan Jawa Tengah

Dia juga menyinggung tantangan ketenagakerjaan di Jawa Tengah, bukan dari kurangnya lapangan kerja, tetapi dari kesiapan sumber daya manusia.

“Banyak lowongan kerja di Jawa Tengah, tapi SDM yang sesuai kompetensinya belum banyak. Maka pelatihan, vokasi dan BLK harus disesuaikan dengan potensi lokal dan Fatayat harus ambil bagian di situ,” ujarnya.

Gubernur juga menyebut bahwa Proyek Strategis Nasional (PSN) di wilayah Pantura, seperti Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) menjadi peluang besar yang harus direspons dengan baik.

Oleh sebab itu, program-program pemberdayaan perempuan harus terintegrasi dengan kebutuhan dunia kerja yang ada di Jawa Tengah.

“Fatayat tetap pakai baju kebesarannya, tapi mulai masuk ke program-program nyata yang provinsi dan kementerian sudah siapkan. Baik untuk perempuan mandiri maupun yang bekerja,” ujarnya.

BACA JUGA :  KPU Kota Tegal, Verifikasi Faktual Sembilan Parpol

Luthfi menutup dengan pesan bahwa pembangunan Jawa Tengah harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan.

“Bahasa kami adalah Together We Can, bersama-sama kita bisa. Tidak bisa bekerja pating pecotot atau sendiri-sendiri, semua harus sinergis agar hasilnya nyata dan dirasakan masyarakat,” katanya.

Dalam momentum tersebut, Ahmad Luthfi juga menyinggung arah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Tengah tahun 2025 yang fokus pada pembangunan infrastruktur, pendidikan, swasembada pangan dan penguatan SDM.

Pada tahun-tahun berikutnya akan menjadi kelanjutan yang terstruktur dan berorientasi pada keberlanjutan. **

error: