Mantan Kapolda Jateng itu juga menyinggung ketersediaan lapangan pekerjaan di Jawa Tengah cukup banyak. Namun yang kurang adalah sumber daya manusia yang siap dipakai atau memenuhi kebutuhan lapangan pekerjaan itu.
“Saya terima kasih dengan Polines bahwa mereka sudah punya kontrak dengan dunia usaha. Kalau perlu kita ciptakan BLK yang tidak hanya untuk latihan tapi menyediakan tenaga siap pakai. Di Jawa Tengah paling pokok adalah investasi padat karya bukan padat modal,” jelas Ahmad Luthfi usai acara.
Direktur Polines, Garup Lambang Goro, mengatakan, pendidikan di Polines tidak hanya soal skill tetapi juga attitude yang diberikan sejak awal mahasiswa baru masuk. Kedisiplinan sangat penting karena nanti mereka akan masuk dunia industri. Ditambah dengan pola pembelajaran yang mirip dengan di industri, sehingga ketika lulus sudah siap untuk bekerja.
Ia menambahkan, Polines menjadi salah satu perguruan tinggi yang sudah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Kerja sama intens yang dijalin adalah dengan Badan Riset Daerah atau BRIDA. Salah satu unggulannya adalah konversi energi seperti Pembangkit Listrik Tanaga Surya dan Pembangkit Listrik Tanaga Bayu atau Angin.
“Sekarang kita sedang ada kerja sama dengan BRIDA terkait kawasan sains dan teknologi. Provinsi memberikan lahan kepada berbagai pihak termasuk perguruan tinggi untuk berkontribusi untuk riset,” katanya.