“Rambut gimbal ini kalau bisa masuk Unesco, seperti Candi Borobudur. Tradisi ini akan kita perbesar untuk dikenal mancanegara, jadi turisnya banyak,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Masrofi, menambahkan, Dieng Culture Festival sudah masuk dalam 10 karisma event nasional. Event ini setiap tahunnya juga mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Minat wisatawan sangat tinggi terhadap budaya, terutama potong rambut gimbal di Dieng. Ini akan kami pertahankan dan tingkatkan,” katanya.
Masrofi menegaskan, saat ini di wilayah Dieng yang sudah terdaftar di UNESCO adalah terkait dengan Geopark sebagai warisan alam. Sementara untuk tradisi ritual potong rambut sendiri belum diusulkan. Namun rencana dan kajian untuk itu akan dilakukan.
“Ke depan kita upayakan untuk itu (ritual potong rambut gimbal). Ritual seperti ini kalau bisa kita daftarkan ke Unesco untuk warisan budaya tak benda. Kita upayakan seperti itu,” jelasnya.
Sementara itu, Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IKP), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakan, sudah ada pembahasan dengan Gubernur Ahmad Luthfi terkait sinergi dalam pengembangan sektor pariwisata. Salah satunya terkait dengan infrastruktur jalan untuk konektivitas wilayah, terutama jalan menuju ke Kawasan Dieng.
“Kalau berbicara pariwisata selalu yang ditanyakan pertama adalah aksesnya bagaimana. Saya ingin mendorong infrastruktur untuk mendukung pariwisata. Kalau aksesnya baik, jalannya cukup lebar, nyaman dan tidak rusak, saya rasa akan memajukan pariwisata,” katanya.