SEMARANG, smpantura – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, tekankan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi harus memiliki sense of crisis atau kepekaan menyelesaikan permasalahan di masyarakat. Begitupun dalam menggarap program pembangunan daerah.
“Inilah nafas-nafas kebersamaan yang harus kita laksanakan, sehingga tidak ada lagi OPD (dinas) yang tidak ikut serta dalam rangka sense of crisis pembangunan wilayah kita,” kata Ahmad Luthfi usai menutup agenda Manunggal Leadership Retret Ngopeni Ngelakoni Jateng, di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Pemprov, Kota Semarang, Senin, 16 Juni 2025.
Sebagai contoh, kata Luthfi, dalam beberapa hari terakhir seluruh Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jateng terjun langsung secara bersama-sama menangani persoalan banjir dan rob di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Dijelaskan, penanganan jangka pendek dilakukan baik secara fisik pekerjaan, maupun dampak sosial seperti kesehatan, hingga pendidikan. Adapun penanganan jangka sedang berupa normalisasi sungai, dan jangka panjang yakni pembangunan tanggul laut (giant sea wall).
“Seluruh OPD diturunkan tangani setidaknya 22 desa yang terdampak rob dan banjir di Demak. Jadi Dinas Pendidikan melakukan kegiatan apa? Dinas PU melakukan apa?” kata Ahmad Luthfi.
Secara rinci ada penambahan mesin pompa air, rencana pemasangan water barrier di jalur Pantai Utara (Pantura) Sayung, program rumah apung, hingga penyaluran dana Rp 1,1 miliar untuk peningkatan sarana dan prasarana di desa-desa terpilih.
“Ini untuk apa? Membiasakan masyarakat kita meskipun terdampak akibat banjir dan rob serta lain sebagainya, di sana negara hadir,” kata Luthfi.