Lebih lanjut dalam retret tersebut, dia bilang, tujuannya dalam rangka menyamakan persepsi untuk suatu kolaborasi membangun Jawa Tengah.
Membangun Jateng, ujar Luthfi, tidak bisa sendirian penanganannya secara kasuistis, melainkan melalui semangat kebersamaan.
“Contoh, begitu ada pertumbuhan ekonomi kita keroyok, begitu ada bencana juga dilakikan bersama-sama. Karena kita bukan superman, akan tetapi supertim. Jadi satu untuk semua semuanya untuk satu,” katanya.
Untuk diketahui, selama beberapa hari sebelumnya lebih dari 438 orang peserta dari wakil wali kota/bupati, pejabat eselon tingkat II dan III provinsi maupun pemerintah daerah, serta dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) mengikuti agenda tersebut.
Diharapkan kegiatan ini bisa menjadikan energi baru untuk membangun Jawa Tengah ke depan. Peserta mendapatkan pembekalan dari berbagai lembaga nasional, seperti Bappenas, KemenPAN-RB, Kemendagri, KPK RI, Kejaksaan Tinggi, hingga tokoh agama dan widyaiswara BPSDMD Jateng.
Wakil Bupati Demak, Muhammad Badruddin mengatakan, retret ini menjadi upaya menyatukan langkah dan koordinasi yang baik antardaerah untuk pembangunan di Jawa Tengah. Selain itu, juga mensukseskan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Kegiatan retret ini untuk menyatukan langkah dan koordinasi yang baik antardaerah di Jawa Tengah dan juga mensukseskan visi-misi presiden asa cita,” kata Badruddin.
Menurutnya, kegiatan tersebut juga menjadi ruang silaturahmi dan diskusi antardaerah di Jawa Tengah. Mulai dari mengurai permasalahan hingga mencari solusi terbaik.
“Retret juga menjadi ruang silaturahmi dan diskusi antardaerah mencari solusi terkait permasalah yang dihadapi. istilahnya studibanding, tidak perlu ke daerahnya tapi difasilitasi forum seperti ini,” ungkapnya.