Gubernur Jateng Puji Kontribusi TNI AD untuk Swasembada Pangan Jateng

Sementara itu, Jenderal Maruli menyampaikan rasa syukur program pengairan di Rawalo dapat selesai dengan baik.

“Sampai sekarang sudah ada 1.004 hektare yang dapat diairi, sehingga para petani bisa tanam dua kali bahkan tiga kali dalam setahun,” kata Maruli.

Ia mengungkapkan, program ini akan terus diperluas di Jawa Tengah. Menurutnya, dukungan dari Gubernur, Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR, hingga instansi terkait lainnya akan semakin mempercepat pencapaian target.

“Mudah-mudahan program-program Presiden untuk ketahanan pangan, terutama yang tadah hujan, bisa berjalan selaras,” ujarnya.

KSAD juga menyoroti dampak besar program air bersih bagi kesejahteraan masyarakat. Sejak 2022, TNI AD telah membangun hampir 80 titik air bersih di Banyumas, serta membantu ratusan rumah dalam program RTLH.

“Perubahan dari program ini luar biasa, dan di luar program pemerintah daerah. Saya berharap Banyumas bisa menjadi contoh,” tambahnya.

Penanggung jawab program, Mayor CPN Yohanes Tito, menjelaskan, sistem pompa hidram dibangun berdasarkan survei teknis yang menunjukkan potensi besar Bendungan Gerak Serayu, yang memiliki debit air 21.000 liter per detik.

BACA JUGA :  Inovatif! Desa Tersono Jadi Role Model Kelola Sampah Mandiri di Jawa Tengah

Air dialirkan melalui sodetan menggunakan pipa berdiameter 24 dan 25 inci menuju bak utama berukuran 10×4×2 meter.

Sebanyak 44 unit pompa hidram yang dipasang, menghasilkan total debit 109,72 liter per detik. Debit tersebut mampu mengairi 717 hektare sawah tadah hujan di tiga desa, yakni Pesawahan, Sidamulih, dan Tipar.

Tito menegaskan, seluruh sistem bekerja tanpa energi listrik, sehingga tidak menambah beban biaya masyarakat.

Sinergi Pemprov Jateng dan TNI AD dalam upaya memperluas akses air irigasi, diproyeksikan terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan. Hal itu bertujuan mendukung tercapainya agenda ketahanan pangan nasional, sekaligus memperkuat kesejahteraan petani desa.

error: