Selain itu, kompleks Goa Lawa di Purbalingga (Golaga), Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, juga dianggap memiliki hubungan dengan Kerajaan Pajajaran. Di sini terdapat tumpukan batu yang dipercaya sebagai tempat pertapaan Prabu Siliwangi dan Gua Ratu Ayu, yang dihuni oleh dua putri Prabu Siliwangi, Endang Murdiningsih dan Endang Murdaningrum, yang ditemani oleh tiga ekor harimau berwarna hitam, putih, dan kuning.
Warisan Abadi Kerajaan Galuh Purba
Peninggalan sejarah dan legenda yang mengaitkan wilayah Gunung Slamet dengan tokoh-tokoh Pajajaran menunjukkan adanya hubungan erat antara wilayah ini dengan kerajaan-kerajaan besar di Jawa. Mereka datang ke wilayah Bumi Panginyongan bukan tanpa alasan, melainkan sebagai bentuk “pulang kampung” ke tanah leluhur mereka. Analisis Van der Meulen mungkin benar bahwa Kerajaan Galuh Purba di Lereng Gunung Slamet adalah induk dari kerajaan-kerajaan besar yang ada di Tanah Jawa.
Dengan demikian, Kerajaan Galuh Purba bukan hanya sebuah kerajaan tua yang terlupakan, tetapi juga memiliki peran penting dalam membentuk sejarah dan peradaban di Nusantara. Warisannya masih terasa hingga kini, terutama melalui bahasa, legenda, dan toponimi yang menunjukkan akar sejarah yang mendalam di tanah Jawa. Gunung Slamet dan sekitarnya bukan sekadar lanskap alam, tetapi juga simbol dari peradaban purba yang menjadi fondasi bagi kemunculan kerajaan-kerajaan besar di Nusantara. **


