PEMALANG – Para guru dan murid Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Pemalang kompak menampilkan kesenian nusantara dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke 37 tahun sekolah itu. Anak anak yang berkebutuhan khusus, bisa bergaya, menari maupun menyanyi dengan mengenakan pakai adan yang cukup menarik tidak kalah dengan anak normal pada umumnya.
“Saya ucapkan terimakasih sebesar besarnya pada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara perayaan HUT SLB Negeri 1 Pemalang dan pengaplikasian kurikulum merdeka. Melalui kegiatan ini, diharapkan tali silaturohmi antara guru aktif dengan para guru purna, dengan dinas terkait maupun dengan sponsor terus terjalin dengan baik kedepannya,” ujar Kepala SLB Negeri 1 Pemalang, Rijanto Eko Juliarto, baru baru ini.
Ia mengatakan, dalam acara tersebut ditampilkan berbagai kesenian yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Selain kesenian para murid dan guru mengenakan berbagaai macam pakaian adat antara lain pakaian ada Jawa, pakaian adat Minang, pakaian adat Papua, maupun pakaian adat dari Suku Dayak Kalimantan. Harapannya para murid mengenal dan mengetahui pakaian adat tersebut. Hal itu disebabkan selain untuk memeriahkan HUT SLB Negeri 1 Pemalang ke 37 tahun, acara tersebut sebagai aplikasi penerapan program Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dari kurikulim merdeka. Dalam acara tersebut terdapat berbagai macam rangkaian kegiatan diantaranya ada fashion show pakaian adat, penampilan tarian tradisional dari pulau Sumatra, maupun memainkan alat musik tradisional dari Papua. Bahkan dalam kesempatan tersebut para tamu undangan diajak untuk berperan aktif mendampingi anak anak yang sedang tampil. Diharapkan jalinan kebersamaan dan jalinan keakraban bisa terus terjalin diantara mereka.
“Selain menampilkan berbagai macam kesenian juga ada gelar karya oleh para murid, dengan tema yang diambil tentang kebhinekaan di Indonesia. Pada gelar karya tersebut ditampilkan berbagai macam jajanan tradsional, hasil karya seni, maupun miniatur rumah adat di beberapa daerah,” tandas Ketua Panitia HUT SLB Negeri 1 Pemalang, Farisa Risnawati.
Dia mengatakan, kegiatan gelar karya itu merupakan salah satu puncak dari P5 sebagai bentuk implementasi kurikulum merdeka. Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Konsep tersebut bermuara pada terbentuknya warga negara Indonesia yang demokratis, unggul, dan produktif pada abad 21. Enam dimensi profil pelajar Pancasila tumbuh berkembang secara komprehensif dan tidak secara parsial. Adapun tampilan gelar karya mengenalkan delapan suku yang ada di Indonesia yaitu Suku Betawi, suku Dayak, Suku Minang, Suku Batak, Suku Asmat, Suku Sunda, Suku Jawa, Suku Bali. Melalui gelar karya P5, diharapkan para tamu undangan terhibur dan selalu memberikan dukungan penuh untuk anak anak SLB Negeri 1 Pemalang demi kemajuan mereka. Dengan adanya gelar karya ini, Semoga kedepannya SLB Negeri 1 Pemalang bisa mencetak generasi yang unggul, mandiri dan terampil. Terselenggaranya acara itu tidak lepas dari dukungan para sponsor seperti PT RGP (Rizki Group Propertyndo), Kantor Mitra Kantor Jasa Surveyor Berlisensi, PT Suara Merdeka Perwakilan Tegal, dan Bank Jateng wilayah Pemalang.(T08-Red)