SLAWI, smpantura – Pesantren, sebagai benteng pendidikan Islam, kini menghadapi tantangan untuk tetap relevan di era digital. In House Training (IHT) hadir sebagai solusi untuk mempersiapkan para pendidik pesantren menghadapi tuntutan zaman.
Hal inilah yang dilakukan Pondok Pesantren (Ponpes) Muhammadiyah Ahmad Dahlan, Harjawinangun, Balapulang, Kabupaten Tegal.
Untuk meningkatkan kapasitas guru dalam pembelajaran Ponpes tersebut mengadakan IHT .Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin (7/7/2025) dan Selasa (8/7/2025) ini diikuti 41 guru MTs dan MA Muhammadiyah Ahmad Dahlan, komite, Majelis Dikdasmen PDM dan Badan Pembina Pondok Ahmad Dahlan.
Selama dua hari , peserta IHT dilatih tentang teknik asesmen belajar/penilaian, teknik penyusunan modul pembelajaran menggunakan kecerdasan buatan, serta deep learning.
Pada hari pertama, Senin (7/7/2025) peserta dilatih menyusun modul pembelajaran digital oleh narasumber Provinsi Jateng Nurhidayati, MKom. Tak hanya menyimak materi yang disampaikan narasumber, para peserta langsung praktek menyusun modul pembelajaran dengan kecerdasan buatan. Diantaranya membuat perencanaan pembelajaran mendalam, lembar kerja peserta didik dan media pembelajaran interaktif (MPI). Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) pembuatan modul belajar dapat dikerjakan dengan cepat.
Selanjutnya pada Selasa (8/7/2025) peserta akan mendapat materi Deep Learning yang akan disampaikan oleh Pengawas Nasional Kemenag Shofar Sholahudin Bisri, MPd dan Asesmen Pembelajaran oleh Badan Pembina Ponpes Muhammadiyah Ahmad Dahlan, Ibnu Hajar Dewantoro MSi.
Kepala MA Muhammadiyah Ahmad Dahlan Suratmi SPdi mengatakan, diselenggarakan IHT bertujuan meningkatkan kualitas guru. Dengan kualitas guru yang meningkat, diharapkan kualitas lulusan dari Ponpes yang berdiri sejak tahun 2010 turut meningkat pula.