Slawi  

Guru RA Wajib S1 dan Linier, IBN Tegal Berikan Kemudahan

SLAWI, smpantura – Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal berikan kemudahan bagi guru Raudhatul Athfal untuk linieritas ijazah guru bersertifikat pendidik. Pasalnya, aturan terbaru, guru RA minimal berijazah Strata 1 (S1) dan linier dengan tugas mengajarnya.

“Linieritas ijazah guru bersertifikat pendidik telah diatur dalam Permendikbud Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Permendikbud Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Penataan Linieritas Guru Bersertifikat Pendidik,” kata Rektor IBN Tegal Dr Saepudin MA, Jumat (5/8).

Dikatakan, kebijakan itu juga dikeluarkan Kementerian Agama RI dalam KMA 890 Tahun 2019 sebagai dasar prinsip pemetaan linieritas ijazah guru bersertifikat pendidik di bawah lingkungan Kementerian Agama.

“Termasuk bagi guru-guru RA,” sambungnya.

Menurut dia, IBN telah membuka peluang seluas-luasnya untuk menjalin kerjasama dengan berbagai mitra kerja dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dan kerjasama sebagai upaya penjaringan mahasiswa baru. Salah satunya melakukan kunjungan ke berbagai organisasi mitra, diantaranya organisasi profesi Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kabupaten Brebes.

“Saat ini Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) IBN Tegal membuka kesempatan bagi guru-guru RA yang belum memiliki ijazah S1 atau belum linier untuk mengikuti perkuliahan di Prodi PIAUD IBN Tegal,” jelasnya.

BACA JUGA :  90 Persen Desa di Kabupaten Tegal Telah Dibentuk Koordinator Balane Abahe

Kaprodi PIAUD IBN Tegal, Muhammad Alim Kahfi, M.Pd mengajak guru-guru RA se Kabupaten Brebes untuk meningkatkan kualitas pendidikannya guna mencetak manusia yang unggul dan berakhlak mulia melalui peningkatan kualitas pendidiknya.

“Saat ini guru memang harus memiliki kualifikasi akademik minimal jenjang strata-1 (S1) dan linier dengan tugas mengajarnya,” kata Muhammad Alim Kahfi, saat menghadiri Pelatihan Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) RA Kabupaten Brebes, baru-baru ini.

Dirinya tak menampik, saat memberikan pelatihan itu, memang banyak pertanyaan yang muncul dari para peserta. Diantaranya, berapa lama studi mahasiswa yang sudah punya gelar S1 namun belum linier dengan tugas mengajarnya saat ini.

Kemudian bagaimana proses perkuliahannya dan apakah biayanya terjangkau bagi guru-guru RA.

“Semuanya kami jawab, termasuk soal biaya, pastinya sangat terjangkau,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor I IBN Tegal, Ahmad Hufron, Lc., MSI yang hadir dalam acara tersebut menambahkan bahwa akan ada kemudahan-kemudahan dalam program ini dengan tetap mengikuti aturan yang ada.

“Program ini sangat mudah diikuti oleh guru-guru RA,” imbuhnya. (T05-Red)

error: