Halal Bihalal IKBT-BA Berlangsung Rahat, Bahas Isu Strategis hingga Peningkatan Usaha

“Semoga kita tetap bisa melestarikan tradisi-tradisi Tegal dan memberi kontribusi positif baik perkembangan ekonomi, sosial, budaya, pariwisata, kewirausahaan, industri, pertahanan, ketahanan, keamanan, serta menjadi perekat kehidupan dalam bermasyarakat,” pungkasnya.

Sementara, Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Muzani menyampaikan, keberadaan warga Tegal di Jakarta, yang identik dengan Warung Tegal (warteg) saat ini mulai bergeser, baik bergeser posisi wartegnya maupun posisi orangnya.

Bahkan, saat ini warteg semakin banyak dan apik, lampunya terang benderang, warnanya cerah, lantainya berkilau dan kacanya bersih.

“Warteg sekarang lampune mentereng, warnane ngejreng, ubine melong-melong, kacane kinclong dan yang terpenting kantonge jangan sampai bolong,” ujar Muzani dengan dialek Tegal.

Warteg yang menjadi bisnis UMKM mulai banyak menarik pemodal maupun investor. Selain warteg, warga Tegal, saat ini juga mulai banyak yang berinovasi menjual bakso, ketoprak, gado-gado dan mi ayam.

BACA JUGA :  Pertama Kali, 481 Kepala Daerah Dilantik Serentak Istana Negara

Termasuk pula tidak sedikit warga Tegal, yang menempati posisi-posisi penting di pemerintahan dan BUMN. Hal itu menjadi keharusan zaman atau perjalanan zaman.

“Meski orang Tegal diidentifikasi dengan warung Tegalnya, tapi yang paling penting bagaimana orang Tegal di manapun berada, dia tetap menjunjung tinggi adat istiadat, memainkan peran pergaulan dan memberi peran yang besar bagi bangsa dan negara,” tegasnya.

Senada disampaikan anggota DPR RI Dapil Jateng 9, Dr Hj Dewi Aryani yang juga menjabat salah satu pembina baru di IKBT-BA, dengan memberikan apresiasi berbagai kegiatan yang telah di laksanakan baik berupa kegiatan sosial maupun lainnya.

error: