SLAWI, smpantura – Wajah Endang Mulyati tampak berseri-seri. Senyum mengembang terlihat di bibirnya. Warga Desa Pedagangan RT 01 RW 02, Kecamatan Dukuhwaru ini berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mewujudkan mimpinya menempati sebuah rumah yang layak huni.
Berkat program rehab rumah tidak layak huni (RTLH), kini rumah kecil yang ia tempati bersama putranya Feri Ardiansyah menjadi rumah dengan nyaman dengan dilengkapi sarana sanitasi rumah sehat.
Sebelumnya, rumah berdinding bambu dan terpal dengan alas tanah itu, lebih mirip kandang ayam itu kerap kebanjiran. Sehari-hari untuk keperluan mandi dan cuci ia lakukan di rumah kakaknya, sedangkan untuk buang air besar biasa dilakukan di sungai dekat rumah.
Endang mengaku sebagai pemulung,sehari-hari ia mendapatkan uang Rp 20.000. Uang itu hanya cukup untuk keperluan makan sehari-hari dirinya dan anaknya yang putus sekolah.
Untuk memperbaiki rumah ia hanya bisa bermimpi, karena tak memiliki cukup uang. Selama lima tahun, ia yang telah empat tahun menjadi orang tua tunggal bagi anaknya terpaksa tinggal di rumah yang hampir roboh .
Berkat kepedulian warga dan adanya bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tegal, Pemerintah Desa Pedagangan serta jajaran Polsek Dukuhwaru yang ikut membiayai perbaikan rumahnya, kini rumahnya telah dibangun permanen dengan dinding tembok. Rumah mungil ini dilengkapi dengan dua buah kamar, satu ruang tamu, dapur dan kamar mandi serta kloset jongkok.
“Perasaan senang dan bahagia,” tutur Endang di hadapan Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman yang datang meninjau rumahnya pada Senin 6 Oktober 2025 pagi.
