BREBES, smpantura – Harga cabai merah di tingkat petani di Kabupaten Brebes, kini anjlok hingga di harga Rp 5.000 per kg. Anjloknya harga itu membuat para petani rugi besar. Mereka spontan melakukan aksi buah hasil panen sebagai bentuk protes, kemarin.
Aksi protes harga cabai anjlok itu, dilakukan sejumlah petani di Losari. Mereka spontan membuang cabai saat panen karena harga jual jatuh. Padahal di tingkat pedagang hargannya masih di atas Rp 20.000 per kg.
Salah seorang petani cabai merah di Desa Kecipir, Kecamatan Losari, Brebes Damanuri mengaku, harga cabai terus turun sejak setelah Lebaran lalu, dan kini di titik terendah.
“Saat ini harga cabai merah di petani hanya Rp 5.000 per kg hingga Rp 6.000 per kg. Kalau seperti ini, kami jelas merugi,” ujarnya.
Tonton Video Harga Cabai Anjlok
Dia mengungkapkan, untuk lahan seluas 1.750 meter persegi atau seprapat hektare, modal yang dibutuhkan untuk tanam cabai merah mencapai Rp 9 juta hingga Rp12 juta. Sementara harga jual hasil pane anjlok seperti ini.
“Harga pupuk dan obat-obatan serta pekerja sekarang ini juga mahal,” keluhnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, tidak mengetahui pasti penyebab harga cabai merah anjlok, namun lebih cenderung karena saat ini sedang panen raya. Pihaknya berharap pemerintah bisa memperhatikan petani cabai merah yang saat ini sedang panen raya.
“Ya, kami harapannya pemerintah bisa hadir di tengah-tengah petani saat harga cabai merah ini alami penurunan,” ungkapnya.
Hal senada dikatakan Tajli (47), petani lainnya. Munurutnya, dengan harga cabai merah dikisarkan Rp5.000 hingga Rp6.000 jelas petani mengalami kerugian.