Hati-hati Bagi Warga di Lereng Gunung Slamet, Status Naik Jadi Waspada

GUNUNG SLAMET : Terlihat kepulan asap dari Gunung Slamet dari Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Senin 24 November 2025.

SLAWI, smpantura – Gunung Slamet tidak sedang baik-baik saja. Status Gunung Slamet yang terletak di 5 kabupaten wilayah Jateng, mengalami kenaikan status menjadi level II atau Waspada.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Muhammad Rusdi AMd mengatakan, hasil pengamatan Senin 24 November 2025 secara visual bahwa Gunung Slamet terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 100-300 meter dari puncak.

“Pengamatan kegempaan 8 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-5 mm, dan lama gempa 31-49 detik,” kata Rusdi saat dihubungi Senin 24 November 2025.

Dijelaskan, Gunung Slamet yang terletak di Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Brebes itu, mengalami 64 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 3-6 mm, dan lama gempa 12-26 detik. Selain itu, 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-3 mm, dominan 1.5 mm.

BACA JUGA :  Survei Ungkap Kepuasan Warga Jateng terhadap Kinerja Ahmad Luthfi–Taj Yasin, Layanan Air Bersih dan Kesehatan Paling Tinggi

“Kesimpulan tingkat aktivitas gunungapi Slamet Level II atau Waspada,” terang Rusdi.

Rusdi merekomendasikan masyarakat dan pengunjung wisatawan tidak berada dan beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah puncak Gunung Slamet.

“Untuk larangan pendakian bukan kewenangan kami. Kami hanya merekomendasikan untuk tidak beraktivitas di radius 2 km,” kata Rusdi. (**)