Batang  

Hilang Kontak, KM Rizky Mina Membawa 14 Nelayan Belum Ditemukan 

”Selain Basarnas, unsur lain yang terlibat dalam pencarian meliputi VTS Semarang, KSOP Semarang, Airud Pemalang, Airud Semarang, Lanal Semarang, dan Bankom Polrestabes Semarang,” ujarnya.

Sementara itu, laporan dari Imam Budi Santoso menyebutkan bahwa pada 11–15 November terjadi gelombang tinggi di area tersebut. Namun HNSI belum bisa memastikan apakah cuaca buruk itu menjadi penyebab hilangnya kapal.

”Statusnya saat ini adalah lost contact. Apakah karena gelombang besar atau faktor lain, kami belum bisa memastikan,” ujarnya.

Sebanyak 14 awak kapal yang hilang seluruhnya merupakan warga Kabupaten Batang, mayoritas dari Desa Klidang Lor. Bahkan, ada satu keluarga dengan empat anggota yang ikut serta dalam pelayaran tersebut. Mereka adalah Rochidin (51), Klidang Lor (nakhoda), Iskandar Zulkarnaen (41), Klidang Lor, (kepala kamar mesin), Ahmad Suko Utomo (30), Klidang Wetan (ABK), Casrozi (32), Klidang Lor (ABK), Didik Hari Susaeni (47), Klidang Lor (ABK), Fattachul Alim (41), Sidorejo Sigandu (ABK), M. Adi Setiyono (27), Klidang Lor (ABK), Mochammad Alimin (29), Klidang Lor (ABK) Muhamad Mustachin (31), Karangasem Utara (ABK), Setiawan (45), Klidang Wetan (ABK), Wachadi (32), Klidang Lor (ABK), Wahaji (28), Lawangaji (ABK), Wahibi Leksono (27), Klidang Lor (ABK), Yus Tasqol Qhomam (23), Klidang Lor (ABK).

BACA JUGA :  Ganjar Minta Bulog Serap Hasil Panen Raya

Hingga kini, keluarga para ABK masih menunggu kabar dengan cemas. Teguh mengatakan, pihak HNSI terus menjalin komunikasi dengan Basarnas dan instansi lain yang terlibat.

”Kami tetap berharap bila ada informasi sekecil apa pun yang mengarah pada jejak KM Rizky Mina 3, Tim Basarnas akan segera menindaklanjuti. Harapan kami semua 14 awak kapal ditemukan dalam keadaan selamat,” katanya. (**)