Batang  

Hindari Gesekan Antar Ormas, Kesbangpol Batang Dorong Pendekatan Pentahelix

BATANG, smpantura – Pemkab Batang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar sosialisasi antisipasi potensi konflik antar organisasi masyarakat (ormas) di Cafe Pinarak Ceko, Desa Cepokokuning, Selasa (5/8). Langkah ini ditempuh sebagai upaya preventif menyusul insiden bentrokan dua ormas di Pemalang yakni Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) dan Front Persaudaraan Islam (FPI), 23 Juli kemarin.

Akibat bentrok tersebut, beberapa orang dilaporkan mengalami luka-luka dan memicu kekhawatiran akan meluas ke daerah lain. Kepala Kesbangpol Kabupaten Batang, Agung Wisnu Barata menegaskan pentingnya mengikuti perkembangan situasi nasional untuk mengantisipasi dampak kejadian di Pemalang agar tidak merembet ke daerah lain.

”Kita harus mengikuti perkembangan yang ada. Kalau di tingkat nasiobal ada kejadian, kita yang ada di daerah harus melakukan antisipasi. Jangan sampai gesekan antar ormas terjadi di Kabupaten Batang. Pendekatan preventif harus dilakukan agar kejadian seperti di Pemalang tidak meluas,” ujarnya.

Agung menjelaskan, Pemkab Batang mengadopsi strategi pentahelix sebagai upaya komprehensif dalam mencegah konflik sosial. Strategi tersebut melibatkan kolaborasi antara unsur pemerintah, TNI-Polri, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat.

BACA JUGA :  Ratusan Rokok Ilegal Diamankan

” Untuk antisipasi perlu strategi pentahelix. Jadi kondusifitas daerah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh anak bangsa yang ada di Kabupaten Batang,” ucapnya.

Agung menyebutkan, potensi konflik bisa muncul sewaktu-waktu. Oleh karena itu, diperlukan sistem deteksi dini yang aktif. Gesekan antar ormas, kata dia, kadang muncul sebagai akumulasi persoalan yang tidak terselesaikan. Untuk itu, harus ada upaya untuk meredam sejak awal.

Dia juga menekankan pentingnya penyampaian konsep kebangsaan secara masif dan monitoring situasi nasional serta daerah secara berkelanjutan. Kesbangpol mencatat, dua ormas yang terlibat bentrokan di Pemalang ternyata telah memiliki anggota di Batang. PWI LS sudah terdaftar secara resmi, sedangkan kelompok lain belum mendaftarkan diri secara formal, namun masih tetap memiliki anggota dari mantan-mantan FPI.

” Di Batang, saat ini terdapat sekitar 197 ormas berbadan hukum yang terdata, sementara yang tidak terdata mencapai 97 organisasi,” ujarnya. (**)

error: