BATANG, smpantura – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, pondasi pembangunan di Jawa Tengah selama ini adalah kerukunan dan kekompakan. Oleh karena itu, dirinya meminta agar pejabat publik untuk tidak segan meminta maaf kepada masyarakat jika melakukan kesalahan untuk menghindari konflik, sekaligus menjaga suasana kondusif.
”Dalam delapan dekade Jawa Tengah, pondasi itu adalah kerukunan dan kekompakan. Di dalam kekompakan inilah kita bisa membangun Jawa Tengah karena disitu ada kebersamaan dan toleransi. Ibaratnya senang sama dipikul, berat sama dipikul dan susah bersama-sama. Itulah nafas Jawa Tengah yaitu kebersamaan,” ujarnya saat kegiatan Jateng Bersholawat dalam rangka HUT ke 80 Provinsi Jawa Tengah di Kabupaten Batang, Minggu malam (18/8).
Sebagai gubernur, Ahmad Luthfi menyampaikan pesan khusus pada para pejabat publik di Jawa Tengah dalam peringatan 80 tahun Jateng. Menurut dia, ada tiga hal yang harus dilakukan pejabat publik ketika mengemban amanah. Mereka diminta untuk tidak segan meminta tolong, meminta maaf dan mengucapkan terima kasih. Dirinya yakin, sebagai pejabat maupun siapapun yang mengemban amanah di Jawa Tengah tidak akan luntur eksistensinya, tidak akan malu, dan tidak akan jatuh apabila setiap kata-kata mereka ada permintaan tolong, memohon maaf dan menyampaikan ucapan terima kasih.
”Itulah nyawa Jawa Tengah. Namanya toleransi, gotong royong sehingga Jawa Tengah menjadi adem ayem bersama-sama.Dari Batang, malam ini kita melakukan sholawat bersama-sama dengan tiga kata yang harus kita laksanakan bersama-sama. Saya yakin dan percaya, tidak ada lagi konflik-konflik komunal, konflik-konflik horizontal antara pejabat, ulama, umaro dan lain sebagainya,” ucapnya.


