Sekretaris Umum BPD Hipmi Jateng, Zulkifli, menambahkan, langkah pertama setelah pelantikan adalah konsolidasi organisasi. Setelah itu, sesuai dengan harapan Ketua Umum BPD Hipmi Jateng dan Gubernur Jawa Tengah, yaitu meningkatkan perekonomian Jawa Tengah 7 persen di akhir 2030. Salah satu caranya adalah dengan pembinaan kewirausahawan muda kemudian memperkuat berkolaborasi dengan pemerintah dengan kontribusi pada kegiatan dinas atau instansi terkait.
“Harapan kita yang penting berkontribusi pada pembangunan nasional dan daerah. Awal ini kita lakukan konsolidasi dan waktu dekat kita melakukan rapat kerja untuk persiapan,” jelas Zulkifli.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi berpesan, dalam mengeksplorasi pembangunan Jawa Tengah agar memiliki daya saing dan daya dobrak dengan provinsi lain. Jawa Tengah ke depan harus memilki eksistensi dalam hal pembangunan daerah.
“UMKM di Jateng hampir 4,2 juta yang harus kita lakukan eksplorasi. Rata-rata basisnya berada di kabupaten/kota, sehingga sebagai pengusaha kita harus mampu melakukan akselerasi bagaimana usaha mikro bisa menjadi kecil, bisa menjadi menengah dan sebagainya. Saya percaya dengan anak-anak muda seperti Hipmi bisa melakukan itu,” kata Ahmad Luthfi dalam sambutannya.
Terkait program makan bergizi gratis, Ahmad Luthfi, mengatakan, Pokja MBG Jawa Tengah terus menggenjot kebutuhan Stasiun Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Setidaknya ada 3.100 dapur yang kemudian dapat dieksplorasi oleh Hipmi Jateng.
“Hipmi juga harus ikut membangun program-program pemerintah sebagaimana yang telah dicanangkan. Mulai dari koperasi merah putih, kemudian ada lagi makan bergizi gratis (MBG). Di mana itu nanti akan menumbuhkembangkan ekonomi baru bagi pengusaha muda,” kata Ahmad Luthfi. (**)