BREBES, smpantura – Pemerintah akhirnya menetapkan lokasi pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga korban tanah gerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes.
Lokasi pembangunan berada di kawasan Gunung Poh, tidak jauh dari lokasi pengungsian saat bencana terjadi.
Pemilihan lokasi berdasarkan rekomendasi Badan Geologi karena dinilai lebih aman dari potensi pergerakan tanah yang sempat mengancam sebelumnya.
Kepala BPBD Brebes melalui Koordinator Satgas Penanganan Bencana Posko Bumiayu, Budi Sujatmiko, menjelaskan, lahan yang disiapkan untuk huntap seluas 1,2 hektare dan rencananya akan dibangun sebanyak 120 unit rumah.
Pembangunan akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal, dua unit rumah contoh akan mulai dibangun bulan depan, sembari menunggu proses finalisasi anggaran dari BNPB.
“Modelnya menggunakan konstruksi Rumah Tahan Gempa (RTG), agar lebih aman dan nyaman untuk jangka panjang,” ujar Budi, Senin (23/6/2025).
Proyek huntap ini merupakan bagian dari program Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) yang digulirkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai upaya percepatan pemulihan pascabencana.
Saat ini, sebanyak 130 unit huntara masih dihuni warga terdampak tanah gerak sejak 21 Mei 2025. Pemerintah berharap pembangunan huntap di Gunung Poh bisa segera terealisasi, sehingga warga bisa kembali menata kehidupan di lingkungan yang lebih aman dan layak.“Harapannya, warga bisa kembali menjalani hidup yang lebih tenang dan aman tanpa harus khawatir tinggal di wilayah rawan bencana,” ujar Budi. (**)
