Batang  

HUT Kabupaten Batang Ke-57, Bersinergi Pemulihan Ekonomi dan Tingkatkan Kemandirian

BERSAHAJA: Peringatan Hari Jadi Kabupaten Batang meski sederhana namun penuh kidmat dan bersahaja. Pj Bupati, Lani Dwi Rejeki memberikan penghormatan saat memimpin upacara di Alun-alun Batang, Sabtu (9/4)

BATANG, smpantura -Upacara peringatan Hari Jadi Kabupaten Batang ke-57 dilaksanakan di Alun-alun Batang pada Sabtu (8/4). Meskipun berlangsung sederhana, namun penuh kidmat dan bersahaja. Bertinadak sebagai inspektur upacara, Penjabat (Pj) Bupati, Lani Dwi Rejeki. Sedangkan komandan upacara, AKP Cipto Maryono, Kasubag Renprograr Bagren Polres Batang.

Hadir pada acara itu Kapolres Batang,  AKBP Saufi Salamun, Kajari, Mukharom, Ketua PN Batang, Haryuning Respanti, Wakil Ketua DPRD Batang,  Nur Untung Slamet, Kasdim, Mayor Inf Slamet Muchadi, dan lainnya. Jajaran Pemkab Batang, berbagai organisasi kemasyarakatan dan Paguyuban Kades Sang Pamomong dan lainnya.

“Pada umur Ke-57 sudah banyak perkembangan di Kabupaten Batang dan saya mengucapkan terima kasih, kepada orang-orang yang telah berjasa membangun Kabupaten Batang hingga sampai sekarang ini. Banyak hal yang sudah kami capai dalam meningkatkan pembangunan terutama di bidang Sumber Daya Manusia (SDM), karena sebentar lagi Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) akan mulai beroperasi,” ujar Lani.

Itu seusai hari jadi Kabupaten Batang, kali ini yakni Batang bersinergi menuju pemulihan ekonomi  berbasis keunggulan SDM dan peningkatan kemandirian keuangan. Daerah Kabupaten Batang juga mencapai penurunan angka stunting yang signifikan, mulai pada akhir tahun 2021 angka Stunting di Kabupaten Batang sebesar 14,7 persen dan pada akhir tahun 2022 mengalami penurunan angka Stunting, sebesar 11,3 persen.

“Semakin bertambahnya usia, Kabupaten Batang menjadi wilayah yang dapat bersinergi dan mandiri. Semakin maju sejahtera masyarakatnya,”ujarnya.

BACA JUGA :  Tim SAR Gabungan Temukan Jenazah Korban Laka Air di Kalikuto

Dia menuturkan peringatan Hari Jadi Kabupaten Batang, sesuai keputusan pemerintah pusat dan secara administrasi, tanggal 8 April 1966. Namun apabila menengok jejak sejarah masa lampau,harus ada kajian khusus untuk memastikan Kabupaten Batang berusia lebih dari 400 tahun.

“Secara administrasi Kabupaten Batang berusia 57 tahun, tetap diikuti. Tetapi untuk sejarah Kabupaten Batang tempo dulu, perlu kajian lebih mendalam. Itu nanti perlu pembahasan dan kajian khusus ya, dari para pendahulu yang memahami betul, tentang sejarah Kabupaten Batang.”

Sejumlah tokoh sejarah Batang, melakukan diskusi mendalam baik secara tertutup maupun terbuka, demi membedah jejak sejarah Kabupaten Batang yang belum seluruhnya terkuak.

Pendiri Yayasan Nusahada, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa menegaskan, diskusi wajar dilakukan oleh berbagai kalangan. Namun masih secara parsial, belum disatukan dalam sebuah forum diskusi, yang melibatkan unsur pegiat, Pemda setempat, LSM hingga para mahasiswa yang sedang melakukan penelitian.

“Saya sengaja menginisiasi diskusi untuk dijadikan ruang edukasi dan literasi publik tentang sejarah Kabupaten Batang yang sebenarnya. Hal itu perlu diluruskan, bahwa 8 April 1966, bukanlah Hari Jadi Kabupaten Batang, melainkan Hari Kembalinya Kabupaten Batang dari Kebupaten Pekalongan,” tegas staf ahli Menaker itu, yang merupakan putra asli Reban.(P02-Red)

error: