PEMALANG, – Dari evaluasi dan penilaian Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Kabupaten Pemalang pada 2023 masuk kategori rawan sedang, hal itu tidak seperti penilaian pada Pilkada 10 tahun lalu yang lebih rawan. Untuk itu dalam rangka menstabilkan atau menurunkan tingkat kerawanan pasca, sesaat dan sesudah pemilu 2024 nanti Bawaslu Kabupaten Pemalang laksanakan kegiatan Rapat dan Koordinasi (Rakor) Pengawasan Partisipatif masyarakat untuk mensukseskan Pemilu 2024.
Komisioner Bawaslu Kabupaten Pemalang Abdul Maksus mengatakan pelaksanaan rakor di Hotel The Winner Pemalang mengundang sejumlah stakeholder terkait dari KPU, Polres, Kemenag, Dinsos, hingga tokoh masyarakat dan pemuda untuk ikut didalamnya. Di mana pihaknya ingin mensosialisasikan beberapa hal pemicu kerawanan pemilu agar bisa ditekan.
“Pelaksanaan rakor ini sebagai bagian dari pencegahan kerawanan keributan atau hal lain yang mengganggu keamanan, ketentraman, dan ketertiban di masyarakat. Maka kita undang beberapa pihak terkait untuk bersama melakukan sosialisasi untuk masyarakat,” ujarnya.
Ia menerangkan jika dibandingkan 10 tahun lalu saat ini indeks kerawanan Kabupaten Pemalang berada di peringkat 12 dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan kategori rawan sedang. Walaupun dalam kategori yang sama seperti 10 tahun lalu, namun saat ini dari penilaian yang ada kondisi politik di Kabupaten Pemalang cenderung stabil.
Hal itu dinilai dari pelaksanaan Pilkada 2020 dan Pemilu 2019 kemarin, sehingga ia ingin mengajak masyarakat untuk menjaganya bahkan menurunkannya sampai tingkat rendah. Dan hal itu dibutuhkan kerja sama seluruh pihak salah satunya dengan melakukan penandatanganan MOU dengan LPPL Radio Swara Widuri Pemalang.
“Kita juga melakukan kerja sama dengan LPPL Radio Swara Widuri Pemalang untuk bisa bersama mensosialisasikan kegiatan bawaslu dalam rangka pencegahan pelanggaran pemilu. Serta pelaksanaan pemilu 2024 yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 mendatang,” imbuhnya.(T08-Red)
