PEMALANG, smpantura – Menikmati sunset saat senja adalah momen yang istimewa dan memiliki daya tarik tersendiri bagi banyak orang. Saat matahari mulai merunduk di balik horizon, langit dipenuhi dengan warna-warni yang memukau, menciptakan pemandangan yang tidak akan pernah sama dua kali.
Moment indah ini bisa dilihat dari Teras Wisnu Cafe and Resto di Desa Wisnu, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Lokasi Teras Wisnu yang berada di Lembah Gemantung sangat cocok untuk melihat sunset, dan tak kalah indahnya dengan di Pulau Bali.
Teras Wisnu yang merupakan agro wisata seluas 14 hektate ini, menyuguhkan wisata alam yang menakjubkan. Selain sunset juga terdapat view Gunung Slamet dan Bukit Gemantung. Bebatuan besar alami di sekitar Cafe and Resto Teras Wisnu, menambah kesan asri. Taman bunga dan areal perkebunan buah-buahan juga menghiasi lokasi Teras Wisnu.
Kendati Teras Wisnu baru diresmikan sebulan ini, namun mampu menyuguhkan pemandangan yang luar biasa. Bahkan, proses pembangunan agro wisata ini, agaknya akan menjadi tempat favorit di Kabupaten Pemalang dan sekitarnya.
Saat memasuki Cafe and Resto Teras Wisnu, pengunjung akan tercengang dengan ornamen dan penataan ruang yang apik. Nuansa bunga dan tumbuhan menghiasi sudut-sudut Teras Wisnu. Bahkan, ada batu besar alami yang sengaja dipertahankan untuk menambah suasana asri.
Jika ingin melihat sekeliling Teras Wisnu, pengunjung bisa santai di lantai atas yang didesain menarik dan santai. Di lantai atas, pemandangan pegunungan menyambut mata kita, dan sekeliling Kafe and Resto ini juga banyak spot-spot foto.
Soal menu minuman dan makanan, di Cafe and Resto Teras Wisnu sangat lengkap. Jika hanya ingin nongkrong, pengelolaan juga menyediakan aneka minuman dan tentunya kopi racikan khas Wisnu. Terbaru ada kopi tubruk Lanang yang terbuat dari kopi Lanang asli.
Owner Cafe and Resto Teras Wisnu, Dedi Hasyim mengatakan, agro wisata ini dibangun sejak setahun lalu. Lahan seluas 14 hektare merupakan milik Pemerintah Desa Wisnu. Walaupun lahan tersebut dimanfaatkan petani untuk menanam padi, namun hasilnya tidak maksimal. Selain kontur tanah, irigasi di areal persawahan itu, juga kurang tertata dengan baik.
“Awalnya, saya mencari lahan untuk menanam pisang cavendish, namun berkembang ditanami tanaman buah-buahan,” kata Dedi yang merupakan orang Jakarta, namun istri orang Moga, Pemalang.
Perkembangannya, kata Dedi, Pemerintah Desa Wisnu memiliki konsep untuk membuat wisata di lokasi tersebut. Namun, belum ada investor yang mau menanamkan modalnya. Gayung bersambut, Dedi akhirnya mengembangkan konsep agro wisata. Selain kafe juga akan dibangun kolam renang, play ground, penginapan, spot selfy, out bond, camping ground dan wisata lainnya.
“Kami juga mendapatkan support dari Pemkab Pemalang untuk akses jalan. Kedepan, kami juga akan buat embung untuk penyediaan air bersih,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, pengembangan agro wisata melibatkan warga setempat. Pihaknya memberdayakan warga sekitar untuk ikut menanam dan memelihara. Hasil dari kolaborasi ini, akan ada bagian untuk warga, pemerintah desa dan investor. Bahkan, hampir semua karyawan di Kafe and Resto Teras Wisnu, diambil dari warga sekitar.
“Kami juga sudah tandatangan kontrak dengan perusahaan di Prancis untuk ekspor tanaman dilem. Ini sedang kami proses untuk penanaman tanaman dilem,” beberapa Dedi.
Ditambahkan, untuk menfasilitasi tamu-tamu orang kaya, pihaknya juga membuat landasan helipad di depan Kafe and Resto Teras Wisnu.
“Masih banyak yang akan dikembangkan, tapi bertahap dan kemungkinan bisa sampai lima tahun untuk fasilitasnya cukup lengkap. Kami akan terus melakukan pembenahan dan penambahan fasilitas wisata,” terangnya. (T05_Red)