Tegal  

Ini Dampaknya Jika Sembarangan Melakukan Fogging

TEGAL, smpantura – Upaya pengasapan atau fogging untuk memberantas nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Alih-alih ingin membunuh nyamuk DBD, pengasapan DBD yang dilakukan sembarangan tanpa dasar justru akan membuat nyamuk menjadi kebal.

Mengutip informasi dari Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tegal, ternyata pengasapan BDB dapat dilakukan karena beberapa kriteria.

1. Terkonfirmasi positif DBD
Upaya pengasapan dapat dilakukan petugas Dinkes apabila terdapat kasus terkonfirmasi DBD positif, minimal dua kasus demam lainnya.

2. Kasus kematian
Selain ditemukan kasus DBD yang terkonfirmasi positif, pengasapan atau fogging juga akan dilakukan apabila ditemukan kasus meninggal dunia akibat DBD.

3. Ditemukan kasus sama
Pengasapan atau fogging DBD dari Dinkes juga akan dilakukan jika ditemukan kasus demam dengue (minimal tiga kasus) dalam waktu yang bersamaan selama tujuh hari pada satu Rukun Tangga (RT) atau radius 100 meter.

Selain ketiga kriteria di atas, masyarakat juga diharapkan berkomitmen untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M, yakni menutup atau menelungkupkan tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, menguras dengan cara menyikat dinding tempat penampungan air yang tidak tertutup dan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk atau menabur abate pada tempat air yang tidak dapat ditutup dan tidak dapat dikuras.

BACA JUGA :  Nasib Nelayan Jateng, Ahmad Luthfi : Saya Sudah Belanja Masalah

Sementara itu berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber menyebut bahwa fogging yang dilakukan secara sembarangan dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan.

Salah satunya adalah menyebabkan sesak napas atau gangguan pernapasan, keracunan insektisida, gangguan saluran pencernaan, gangguan penglihatan, muntah hingga sakit perut.

Sedangkan dampak terhadap lingkungan jika fogging tidak dilakukan dengan tepat dan diawasi orang yang ahli yakni dapat mencemari lingkungan, makanan dan air minum serta mengganggu keseimbangan ekologi maupun memicu resistensi vektor atau nyamuk menularkan penyakit. **

error: