SLAWI, smpantura – Pernyataan Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun, yang menganalogikan Jokowi serupa Firaun, masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Tak terkecuali, mubaligh kondang Gus Miftah, yang kerap viral karena nyleneh dalam berdakwah.
Gus Miftah, yang nama aslinya Miftah Maulana Habiburrahman SPdI itu, juga menanggapi pernyataan Cak Nun dengan santun. Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta itu, bahkan menganggap Cak Nun merupakan gurunya.
“Cak Nun guru kita. Jadi ini pelajaran bagi orang seperti saya agar tidak terpeleset,” kata Gus Miftah usai Orasi Kebangsaan di SMK Bhakti Praja Adiwerna, Kabupaten Tegal, Senin (23/1).
Tak banyak kritikan yang dilontarkan Gus Miftah terhadap Cak Nun. Gus Miftah yang viral karena ceramah di club malam pada tahun 2018 lalu itu, malah mendoakan agar Cak Nun tetap istiqomah dalam jalurnya yang dulu. Mubaligh yang berpenampilan nyentrik dengan ikat di kepalanya itu, menilai jalur dakwah Cak Nun sebagai penyeimbang.
“Cak Nun penyeimbang tidak berpihak kepada siapa pun. Beliau orang yang luar biasa,” ujarnya.
Saat menanggapi soal banyaknya masyarakat yang tersinggung dengan perkataan Cak Nun, Gus Miftah menilai hal yang wajar. Namun, ia menegaskan agar kasus ini tidak berlanjut ke jalur hukum.
“Jadi pelajaran saja, jangan sampai berlanjut ke masalah hukum,” pinta Gus Miftah.
Kendati demikian, kasus pernyataan Cak Nun harus menjadi evaluasi bersama, termasuk Gus Miftah agar tidak berhati-hati saat berbicara. “Jadi evaluasi minimal orang seperti saya, supaya berhati-hati untuk ngomong,” katanya.
Video lawas Gus Miftah tentang kritikan ulama kembali viral di tengah pernyataan budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun yang menyamakan Presiden Jokowi dengan Firaun. Dalam video tersebut, Gus Miftah menyinggung tentang kecenderungan kritik ulama yang keras.
“Itu ceramah sudah lama, tapi kalau hari ini relevan itu urusan yang mengandeng-gandengkan, karena saat ini nitizen maha benar dengan segala cangkemannya,” ucap Gus Miftah saat di hadapan ratusan pelajar SMK Bhakti Praja Adiwerna. (T05-Red)