Sejauh ini Pemkot terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan bapak asuh anak stunting, centang biru maupun duta sehat.
“Kita survei pengetahuan dan perilaku masyarakat mengenai gizi seimbang, ada pengumpulan data antropometri, data klinis, menggelar forum diskusi, pengamatan langsung dan wawancara mendalam,” ujar Mba Iin.
Mba Iin menambahkan, kenaikan prevalensi stunting hasil SKI atau SSGI untuk Kota Tegal dari tahun 2022 sebesar 16,8 persen menjadi 22,3 persen pada tahun 2023 dan di tahun 2024 menurun menjadi 18 persen. (**)
