Batang  

Inovasi Sumber Pendanaan, PMI Batang Resmikan Apotek dan Koperasi

BATANG, smpantura – Dalam upaya mendiversifikasi sumber pendapatan untuk mendukung kegiatan kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Batang telah meluncurkan inisiatif baru dengan meresmikan Koperasi Konsumen Peduli Sesama Sejahtera dan Apotek PMI. Peresmian koperasi dan apotek ini merupakan langkah strategis yang diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi masyarakat.

” Pengembangan usaha yang dilakukan PMI Batang ini bertujuan untuk memberdayakan potensi yang ada, sehingga pendapatan PMI tidak hanya bergantung pada bulan dana,” ujar Ketua PMI Batang Achmad Taufiq usai meresmikan Koperasi di PMI Batang, Kabupaten Batang, Minggu (6/10).

Koperasi dan apotek yang dikelola PMI akan beroperasi setiap Senin hingga Sabtu, dari pukul 08.00 hingga 21.00 WIB. Taufiq mengungkapkan, awalnya pihaknya belum terpikir untuk mendirikan koperasi. Namun, jajaran PMI melihat pentingnya mengembangkan inisiatif-inisiatif baru untuk membantu masyarakat. Kehadiran koperasi dan apotek diharapkan dapat memperkuat posisi PMI sebagai lembaga yang tidak hanya mengandalkan sumbangan, tetapi juga berkontribusi secara aktif dalam perekonomian lokal.

BACA JUGA :  Pilkada Batang Berlangsung Damai, Partisipasi Mencapai 80%

” Pemanfaatan bulan dana PMI akan kami prioritaskan untuk kegiatan operasional, bantuan kebencanaan serta program bedah rumah tidak layak huni, khususnya bagi mereka yang terkena musibah kebakaran tanah longsor dan lainaya,” tuturnya.

Ekspansi usaha PMI Batang tidak berhenti di sini. Sebelumnya, mereka telah membuka klinik kesehatan di PLTU Batang yang sudah tujuh tanun berlangsung. Taufiq menjelaskan, pihaknya sedang merintis klinik kesehatan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Meski fokus pada pengembangan usaha, PMI Batang tetap tidak melupakan misi kemanusiaannya.

” Dengan diversifikasi usaha ini, PMI Batang berharap dapat meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat sekaligus menjaga kemandirian finansial organisasi. Langkah ini menjadi contoh bagaimana organisasi kemanusiaan dapat berinovasi dalam menghadapi tantangan pendanaan di era modern,” ujarnya. (**)

error: