Tegal  

Isu Lingkungan Hidup dan Keterlibatan Gen Z Tak Boleh Diabaikan

TEGAL, smpantura – Ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Tegal, akan didesain menjadi ruang kreasi yang menarik sehingga terdapat aktivitas maupun interaksi di dalamnya.

Demikian ditegaskan calon wali kota Tegal nomor urut satu, H Edy Suripno saat mengisi kegiatan Kanda Alus yang digelar GeneraZi Blank-One di Cafe Kanopoint, Jalan Waringin, Kota Tegal, Sabtu (12/10/2024) sore.

Kegiatan yang diikuti ratusan generasi Z (Gen Z) dan milenial dari berbagai komunitas pecinta alam ini menjadi ruang diskusi yang menarik dan penuh dengan berbagai pertanyaan.

Salah satu peserta, Ashabul Kahfi mengatakan, tidak sedikit RTH di Kota Tegal yang dikelola oleh pihak swasta. Seperti misalnya di Kecamatan Margadana yang memiliki 415 RTH, Kecamatan Tegal Barat 397 RTH dan Tegal Timur memiliki 382 RTH.

“Merujuk pada lama PPID Kota Tegal tahun 2022, terdapat beberapa RTH yang dikelola swasta. Ke depan, apakah kondisi seperti ini akan terus dipertahankan atau justru pemerintah akan memberikan kebijakan lain dan melibatkan kami,” ucapnya.

Selain itu, dia juga mencontohkan Kota Bandung yang banyak menyediakan RTH sebagai ruang berekspresi bagi para pemuda dan masyarakat untuk berbagai kegiatan positif.

Menanggapi hal tersebut, Edy Suripno mengaku akan melibatkan generasi muda untuk ikut serta dan andil dalam bagian pengambil kebijakan pemerintah daerah (Pemda), salah satunya mengenai isu lingkungan hidup.

“Pemda tidak boleh lagi mengambil kebijakan semena-mena, tidak melihat atau mempertimbangkan isu tentang lingkungan hidup. Termasuk keterlibatan Gen Z. Karena terkadang sering terjadi dalam pengambilan kebijakan, tetapi mengesampingkan isu lingkungan hidup dan mengabaikan keterlibatan GenZ,” jelasnya.

Menurut Mas Uyip, sapaan akrabnya, para generari muda harus ditanam ketertarikan. Maka kebijakan pemerintah ke depan akan dibuat spot-spot ruang terbuka hijau yang di dalamnya diisi dengan bagaimana generasi muda memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sejatinya kita bergantung pada lingkungan hidup.

Juru bicara GeneraZi Blank-One, Cindy Permatasari mengungkapkan, kondisi lingkungan di Kota Tegal dalam keadaan tidak baik-baik saja, karena penuh dengan problematika dan perlu membangkitkan kesadaran masyarakat maupun ketegasan penegakkan aturan dari pemerintah.

Melalui paslon nomor urut satu, pihaknya berharap ke depan akan ada pembenahan yang terstruktur dan melibatkan Gen Z dalam setiap pengambilan kebijakan.

“Kami butuh support dan fasilitasi. Aspirasi Gen Z juga perlu dipertimbangkan dalam setiap momentum. Salah satunya mengenai isu lingkungan hidup dan lainnya,” ucap Cindy. (T03_red)

Lingkungan Hidup dan Keterlibatan Gen Z Tak Boleh Diabaikan

BACA JUGA :  Konsumsi BBM di Jawa Tengah dan DIY Mulai Alami Kenaikan

TEGAL, smpantura – Ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Tegal, akan didesain menjadi ruang kreasi yang menarik sehingga terdapat aktivitas maupun interaksi di dalamnya.

Demikian ditegaskan calon wali kota Tegal nomor urut satu, H Edy Suripno saat mengisi kegiatan Kanda Alus yang digelar GeneraZi Blank-One di Cafe Kanopoint, Jalan Waringin, Kota Tegal, Sabtu (12/10/2024) sore.

Kegiatan yang diikuti ratusan generasi Z (Gen Z) dan milenial dari berbagai komunitas pecinta alam ini menjadi ruang diskusi yang menarik dan penuh dengan berbagai pertanyaan.

Salah satu peserta, Ashabul Kahfi mengatakan, tidak sedikit RTH di Kota Tegal yang dikelola oleh pihak swasta. Seperti misalnya di Kecamatan Margadana yang memiliki 415 RTH, Kecamatan Tegal Barat 397 RTH dan Tegal Timur memiliki 382 RTH.

“Merujuk pada lama PPID Kota Tegal tahun 2022, terdapat beberapa RTH yang dikelola swasta. Ke depan, apakah kondisi seperti ini akan terus dipertahankan atau justru pemerintah akan memberikan kebijakan lain dan melibatkan kami,” ucapnya.

Selain itu, dia juga mencontohkan Kota Bandung yang banyak menyediakan RTH sebagai ruang berekspresi bagi para pemuda dan masyarakat untuk berbagai kegiatan positif.

Menanggapi hal tersebut, Edy Suripno mengaku akan melibatkan generasi muda untuk ikut serta dan andil dalam bagian pengambil kebijakan pemerintah daerah (Pemda), salah satunya mengenai isu lingkungan hidup.

“Pemda tidak boleh lagi mengambil kebijakan semena-mena, tidak melihat atau mempertimbangkan isu tentang lingkungan hidup. Termasuk keterlibatan Gen Z. Karena terkadang sering terjadi dalam pengambilan kebijakan, tetapi mengesampingkan isu lingkungan hidup dan mengabaikan keterlibatan GenZ,” jelasnya.

Menurut Mas Uyip, sapaan akrabnya, para generari muda harus ditanam ketertarikan. Maka kebijakan pemerintah ke depan akan dibuat spot-spot ruang terbuka hijau yang di dalamnya diisi dengan bagaimana generasi muda memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sejatinya kita bergantung pada lingkungan hidup.

Juru bicara GeneraZi Blank-One, Cindy Permatasari mengungkapkan, kondisi lingkungan di Kota Tegal dalam keadaan tidak baik-baik saja, karena penuh dengan problematika dan perlu membangkitkan kesadaran masyarakat maupun ketegasan penegakkan aturan dari pemerintah.

Melalui paslon nomor urut satu, pihaknya berharap ke depan akan ada pembenahan yang terstruktur dan melibatkan Gen Z dalam setiap pengambilan kebijakan.

“Kami butuh support dan fasilitasi. Aspirasi Gen Z juga perlu dipertimbangkan dalam setiap momentum. Salah satunya mengenai isu lingkungan hidup dan lainnya,” ucap Cindy. (**)

error: