”Saat ini, di tengah masyarakat sangat deras dengan berbagai konten di media sosial yang kebenarannya masih diragukan dan dapat memicu terjadinya demonstrasi yang berakibat pada kerusuhan,” ucapnya.
KH Anang Rikza menggarisbawahi, semua elemen harus mampu mengambil hikmah. Menurut dia, pemerintah harus belajar dari kejadian ini, legislatif juga belajar, aparat mengambil pelajaran, masyaraka juga dapat mengambil pelajaran dari yang terjadi dalam seminggu ini. Salah satu pelajaran penting yang bisa diambil, menurut Kiai Anang adalah pentingnya menjaga empati dan lisan.
”Para pemimpin perlu punya sikap empati sehingga kebijakan-kebijakan yang dikeluarkannya tidak melukai rasa keadilan masyarakat,” tuturnya.
Selain empati, para pemimpin dan tokoh-tokoh umat dan bangsa juga perlu menjaga lisannya, sehingga tidak membuat statemen yang dapat merusak tatanan kehidupan kebangsaan dan kenegaraan. KH Anang Rikza Masyhadi juga mengajak seluruh peserta sarasehan untuk bersama-sama menjaga nilai ukhuwwah.
”Sebagai sesama muslim, mari kita menjaga ukhuwwah Islamiyah. Sebagai sesama warga negara menjaga ukhuwwah wathoniyah, dan sesama manusia ukhuwwah insaniyah,” ucapnya. (**)