Sementara itu, Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid menyampaikan apresiasi atas kehadiran Wakil Menteri Sosial dan jajaran Kementerian Sosial yang menjadi energi baru bagi para pengasuh dan pendamping anak di Jawa Tengah dalam kegiatan Jambore. Menurutnya acara ini dapat membentuk kepribadian anak.
“Saya yakin dan percaya bahwa kegiatan Jambore seperti ini adalah salah satu media yang tepat untuk pembentukan karakter dan menjadi sarana penguatan nilai-nilai Gotong Royong, sportifitas, serta memperluas wawasan sosial anak-anak,” kata Ahmad Kholid.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Imam Maskur mengungkapkan bahwa Pemprov setiap tahun mengalokasikan anggaran khusus untuk mendukung 681 LKSA.
“Kami setiap tahun mengalokasikan anggaran sekitar Rp3,6 miliar untuk LKSA. Kami juga akan terus berupaya semaksimal mungkin memberikan kontribusi untuk membantu teman-teman pengelola LKSA yang ada di Jawa Tengah,” kata Imam.
Dari sisi pihak mitra, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Teguh Triyono menyampaikan komitmen untuk terus bersinergi dengan LKSA, terutama dalam literasi keuangan dan digitalisasi sistem pembayaran.
“Kita memberikan edukasi mengenali keaslian rupiah, memperlakukan rupiah (dengan baik) dan layanan bertransaksi termasuk kaitannya digitalisasi sistem pembayaran,” kata Teguh.
Jambore ini menjadi sarana bertumbuh bagi anak-anak dari berbagai LKSA di Jawa Tengah. Selama kegiatan, mereka mengikuti sesi edukatif dan rekreatif yang dirancang untuk memperkuat karakter, meningkatkan solidaritas, serta membangun kepercayaan diri.
Rahma (14) salah satu peserta dari LKSA Kaliangkrik Magelang, mengungkapkan senang dapat terlibat dalam Jambore. Ia berharap dapat ikut kembali di Jambore berikutnya.