BREBES, smpantura – Anggota DPD RI, Abdul Kholik, mengusulkan pemekaran Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menjadi tiga atau empat wilayah. Dengan jumlah penduduk mencapai 38 juta jiwa dan proyeksi 42 juta pada 2045, ia menilai pemekaran ini mendesak untuk pemerataan pembangunan.
“Jateng mengalami overpopulasi. Kita usulkan pembagian menjadi Provinsi Jawa Utara, Selatan, Timur, atau empat zona termasuk Pantura Timur,” kata Kholik pada diskusi bertema Meniti Jejak Peradaban Kebudayaan Manusia Bumiayu di Desa Galuhtimur, Brebes, Minggu (12/1).
Kholik membandingkan Jateng dengan negara seperti Kamboja yang memiliki 17 juta penduduk dengan 25 provinsi, serta Thailand yang memiliki 77 provinsi meski penduduknya lebih kecil dari Jateng.
Menurutnya, pemekaran wilayah penting untuk mengatasi kemiskinan dan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru.”Pembangunan jalan yang menyedot sebagian besar APBD menjadi kendala. Sektor lain jadi kurang optimal. Kami berharap Gubernur Jateng memberikan perhatian lebih, termasuk soal rencana pemekaran Kabupaten Brebes,” ujarnya.
Kholik juga mengusulkan pengembangan aglomerasi seperti Solo Raya, Jawa Selatan, dan Muria Raya sebagai bagian dari strategi pemekaran. DPD RI, lanjutnya, terus menyusun kajian berbasis data untuk mendukung realisasi pemekaran wilayah.
Ia mengungkapkan bahwa kajian ini melibatkan kerja sama dengan sejumlah universitas, termasuk Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Universitas Diponegoro (Undip), dan Universitas Negeri Surakarta (UNS). “Kami sudah memiliki kajian berbasis statistik yang dapat diuji,” tegasnya.
Dibagian yang lain, Kholik turut menyoroti potensi Kabupaten Banyumas untuk dimekarkan. Saat ini, Banyumas memiliki dua pengadilan negeri, dua kejaksaan negeri, dan dua pengadilan agama, yang menunjukkan beban administratif yang cukup tinggi.
Meski pemerintah masih memberlakukan moratorium pemekaran daerah otonomi baru (DOB), Kholik mendorong semua pihak tetap memantau perkembangan.”Tiga pintu pemekaran ada di DPR, DPD, dan Pemerintah. Jika moratorium dicabut, usulan ini diharapkan dapat segera diakomodasi,” ujarnya. **